Garuda juga sudah menjalin koordinasi dengan otoritas penerbangan terbaik untuk memastikan tindak lanjut penanganan pesawat.
Salah satunya dengan menerapkan prosedur penarikan pesawat menuju parking stand.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada dampak operasional setelah GA-6239 memutuskan putar balik.
Irfan menambahkan, pihaknya juga melakukan optimalisasi mitigasi pesawat pengganti untuk proses pemulangan jemaah haji dari Jeddah.
Ia menjamin, pesawat yang digunakan untuk memulangkan jemaah haji sudah menjalani serangkaian inspeksi kelaikan armada secara menyeluruh sebelum diterbangkan ke Jeddah pada Rabu dini hari.
"Sejalan dengan komitmen kami untuk senantiasa mengedepankan aspek safety pada seluruh layanan penerbangan," pungkas Irfan.
Sebagai informasi, pesawat pengganti yang akan digunakan untuk memulangkan jemaah haji imbas peristiwa GA-6239 putar balik adalah Airbus 330-300.
Pesawat tersebut menjadi salah satu armada sewa yang dipersiapkan untuk melayani penerbangan haji 2024.
Insiden serupa juga terjadi pada penerbangan haji 2024.
Pesawat Garuda Indonesia GA-1105 terbakar pada Rabu (15/5/2024) pukul 15.30 WITA.
Saat itu, pesawat hendak terbang menuju Madinah, Arab Saudi dari Makassar, Sulawesi Tenggara.
Selang 10 menit setelah lepas landas, mesin GA-1105 terbakar.
Pesawat kemudian mendarat dengan selamat pukul 17.07 WITA.
Insiden tersebut terjadi saat pesawat GA-1105 mengangkut 450 penumpang yang merupakan rombongan calon jemaah haji asal embarkasi Makassar serta 18 awak pesawat.
Karena peristiwa itu, jemaah haji dipulangkan ke Asrama Haji Makassar.
Baca juga: 6 Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Pekanbaru-Jakarta, Naik Garuda Indonesia Kian Hemat
Baca juga: 5 Fakta Pesawat Garuda yang Terbakar di Udara, Bawa 450 Calon Jamaah Haji