Seperti akun @Dewianggraini menulis pendapatnya sekaligus peringatan untuk orang-orang di luar Ponorogo.
"Warga asli Ponorogo pasti gak ada yang makan di sekitaran alun-alun lur, baik ada event ataupun tidak, mesti nggepuk sak pol pol e (getok harga setinggi-tingginya-red) di warung juga gak ada daftar harga, teman saya pingin beli nasi ayam geprek yang porsinya tidak umum dengan yang lain dibandrol 35-40 per-porsi' tulis warganet itu.
Baca juga: 5 Tempat Sarapan Enak di Banyuwangi, Wajib Coba Uniknya Pecel Rawon
Penjelasan Pengunggah
Ketika dikonfirmasi, pemilik akun Facebook @saka olshoop membenarkan memang dirinya yang mengunggah dan membagikan pengalamannya di grup PL Ponorogo.
Nama asli pemilik akun @saka olshoop itu adalah Yuni Anjarwati.
Yuni mengaku berasal dari Kabupaten Madiun dan datang ke Ponorogo untuk melihat acara Grebeg Suro.
"Benar saya yang mengunggah. Ya kemarin kan saya melihat grebeg suro lapar sekali tapi ternyata digetok," kata Yuni, Senin (1/7/2024).
"Tadi malam kejadiannya, kan memang biasa melihat grebeg suro. Setiap tahun malah," lanjutnya.
Atik - sapaan akrab Yuni Anjarwati mengaku malam itu perutnya sangat lapar sehingga memilih makan di warung terdekat di Alun-alun Ponorogo.
"Padahal dulu-dulu ndak pernah. Makan pasti di luar alun-alun Ponorogo. Ya karena lapar makanlah di alun-alun Ponorogo," kata warga Pagotan ini.
Yuni menyebut awalnya memesan 3 nasi campur, 1 nasi pecel, 2 teh anget dan 1 es teh.
Namun oleh penjualnya, Yuni hanya diberi 2 porsi nasi campur dan 1 porsi nasi pecel.
"Tampilannya juga bikin gak selera. Akhirnya diam saja walaupun pesanan yang turun berbeda. Jadi ndak minta sesuai pesanan awal," tegas Yuni.
Yuni kemudian mengambil 1 peyek teri di toples dan setelah makan, kemudian membayar ke penjual.
Alangkah kagetnya, Yuni karena harus membayar sebesar Rp 70 ribu.