Penggagasnya adalah Ketua Kadin DKI Jakarta Syamsudin Mangan.

Gagasan ini muncul untuk mewujudkan pameran besar yang menghadirkan produk dalam negeri, serta menyatukan pasar malam yang lokasinya masih tersebar di berbagai sudut Jakarta.

Ali Sadikin yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta menyetujui gagasan digelarnya Pekan Raya Jakarta.

Saat pembukaan Pekan Raya Jakarta saat itu dihadiri oleh Presiden Soeharto.

Setahun setelah dibuka, Pekan Raya Jakarta mendapat rekor pameran terlama yang digelar 71 hari.

Presiden Amerika Serikat Richard Nixon pada tahun 1969 juga sempat datang ke Pekan Raya Jakarta.

Seiring berjalannya waktu, Pekan Raya Jakarta diubah menjadi Jakarta Fair.

Lokasinya pun tak lagi di Monas, tetapi di Kemayoran.

Pameran ini pun terus berkembang menjadi pusat hiburan dan surga kuliner lezat di Jakarta, yang pastinya ditunggu-tunggu wisatawan.

Jakarta Fair tak hanya menjadi destinasi belanja, tetapi juga hiburan serta kulineran.

Hiburan Jakarta Fair begitu atraktif dan ramah anak.

Ada karnaval, pertunjukan barongsai, pesta kembang api, hingga kontes kecantikan Miss Jakarta Fair.

Tak ketinggalan, selama sebulan acara Jakarta Fair, digelar pula konser musik yang dihadiri para musisi serta band papan atas Tanah Air.

TribunTravel/ni

Kumpulan artikel Jakarta Fair