TRIBUNTRAVEL.COM - Ingin liburan hemat di Tokyo Jepang?
Kamu bisa mengunjungi museum yang ada di Tokyo Jepang.
Tiket teamLab Planets TOKYO DMM
teamLab Borderless: MORI Building DIGITAL ART MUSEUM
Tokyo Jepang memiliki sejumlah museum yang gratis buat dikunjungi.
Dilansir dari timeout, berikut 6 museum gratis di Tokyo Jepang yang menarik buat kamu jelajahi dan cocok buat liburan hemat anggaran.
Tiket Unko Museum di Tokyo
1. Intermediateque
Tiket Art Aquarium Museum GINZA
Terletak di dalam pusat perbelanjaan Kitte di seberang Stasiun Tokyo, Intermediatheque (dijalankan bersama oleh Japan Post dan Museum Universitas Universitas Tokyo) adalah museum tersembunyi yang didedikasikan untuk penggemar budaya, sejarah, dan sains.
Tempat ini menyimpan koleksi spesimen ilmiah dan artefak budaya yang menakjubkan, mulai dari keanehan steampunk hingga kebun binatang yang mengesankan dari alam.
Kamu akan menemukan burung taksidermi dan hewan hutan serta kerangka dalam berbagai ukuran, mulai dari katak hingga paus minke.
Mungkin pameran yang paling menarik adalah kisah evolusi manusia yang diturunkan dari nenek moyang kera, yang diceritakan melalui kerangka yang semakin tinggi.
Pencinta biologi, sejarah, dan desain akan menikmati berjalan-jalan di aula remang-remang yang mengingatkan kamu pada perpustakaan Hogwarts.
2. Anime Tokyo Station
Baca juga: 7 Ramen Enak di Tokyo Jepang yang Wajib Kamu Coba, Pilih Sesuai Bujet
Dibuka pada Oktober 2023, Anime Tokyo Station dioperasikan oleh Pemerintah Metropolitan Tokyo dan berfungsi untuk mempromosikan anime melalui program acara dan pameran yang diadakan di tiga lantai.
Fasilitas ini juga merupakan semacam galeri, menampung sekitar 500.000 item yang berkaitan dengan 120 judul anime.
Tingkat pertama adalah Lantai Komunitas, di mana kamu akan disambut oleh monumen simbolis yang menampilkan gambar dari acara anime populer termasuk 'Doraemon', 'Lupin the Third' dan 'Pokémon' .
Di lantai yang sama, kamu akan menemukan panel sentuh yang menyediakan akses ke database yang berisi lebih dari 15.000 gambar dari 180.000 episode anime, yang dapat dijelajahi dengan bebas.
Lantai dua berfungsi sebagai ruang pameran yang menampilkan judul anime satu per satu, serta menjadi tempat toko pop-up yang menjual merchandise terkait.
Ruang bawah tanah, yang dijuluki Lantai Koleksi, adalah tempat kamu dapat membaca dengan teliti arsip video animasi, audio, dan sel yang biasanya tidak tersedia untuk umum.
3. ADMT Advertising Museum Tokyo
Baca juga: 7 Museum Terbaik di Tokyo Jepang yang Ramah Anak, Bisa Buat Mi Cup Sendiri
Museum luar biasa ini dikhususkan untuk periklanan Jepang, mulai dari cetakan balok kayu abad ke-17 yang menarik hingga teknik penempatan produk modern.
Meskipun penjelasan dalam bahasa Inggris terbatas, sebagian besar gambarnya dapat menjelaskan dengan jelas.
Teknologi yang terinspirasi memungkinkan penjelajahan iklan bersejarah dengan layar sentuh dan penayangan iklan pemenang penghargaan dari tiga dekade terakhir sesuai permintaan.
Museum ini juga memiliki perpustakaan yang berisi lebih dari 100.000 gambar digital.
4. Meiji University Museum
Dengan perpaduan pameran yang menarik di tiga departemen – komoditas, materi kriminal, dan arkeologi – atraksi bawah tanah di gedung besar Universitas Meiji ini adalah satu museum rahasia terbaik di Tokyo.
Bagian pertama didedikasikan untuk kerajinan tangan tradisional Jepang seperti tembikar, pewarnaan nila, kerajinan bambu, kertas washi, dan barang-barang pernis.
Bagian selanjutnya, yang juga menjadi sorotan, menjadi sangat menarik.
Ini mengungkapkan prosedur penyiksaan yang digunakan pada paruh kedua abad ke-18 untuk menghukum penjahat, seperti haritsuke (penyaliban), gokumon (memamerkan kepala di depan umum setelah pemenggalan kepala) dan ishidaki gougu (meletakkan batu besar di atas lutut orang yang sedang duduk).
Sebaliknya, ada juga beberapa instrumen penyiksaan Barat yang bersejarah, termasuk iron maiden dan guillotine.
Ada penjelasan dalam bahasa Inggris juga, jika ingin membaca semua detailnya.
5. Meguro Parasitological Museum
Museum ini dibuka pada tahun 1953 oleh Satoru Kamegai, seorang dokter yang kewalahan menangani pasien yang terserang parasit akibat kondisi sanitasi buruk yang tersebar luas di Jepang pasca perang.
Usaha yang tidak biasa ini menampilkan sekitar 300 sampel dari 45.000 parasit yang ia kumpulkan.
Lantai kedua memiliki pajangan cacing pita berukuran 8,8 m yang diambil dari tubuh seorang pria berusia 40 tahun, dengan pita di sebelahnya untuk menekankan seberapa panjang sebenarnya 8,8 m tersebut.
Lebih baik lagi, toko tersebut menjual parasit yang diawetkan dalam gantungan kunci plastik − kami tidak bercanda.
Tiket masuknya gratis, tetapi museum mendorong sumbangan.
Silakan masukkan kontribusi ke dalam kotak donasi yang ditandai dengan jelas.
6. Suginami Animation Museum
Pelajari sejarah animasi Jepang di museum Nishi-Ogikubo ini, tempat kamu dapat menyaksikan sejumlah pameran.
Tidak hanya sekedar berdiri dan menatap – jika kamu adalah tipe orang yang ingin terlibat, kamu dapat mengikuti satu lokakarya produksi anime di museum atau mendapatkan tips dari diskusi reguler yang diberikan oleh para profesional industri (semuanya dalam bahasa Jepang).
Museum ini juga memiliki perpustakaan yang penuh dengan DVD dan komik yang dapat dinikmati para penggemar, serta teater anime.
Ambar/TribunTravel
Baca tanpa iklan