Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kronologi Turbulensi Singapore Airlines, Pesawat Naik Turun hingga Mendarat Darurat di Thailand

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Singapore Airlines mengalami turbulensi ekstrem hingga menyebabkan satu penumpang tewas dan 30 lainnya luka-luka pada Selasa (21/5/2024).

Ketiga lonjakan dan bantingan itu terjadi dalam waktu 84 detik, di mana lonjakan dan bantingan ketiga menjadi yang terbesar.

Adapun guncangan pertama terjadi pada ketinggian 37.000 naik ke 37.200 kaki.

Kemudian guncangan kedua terjadi dari 37.200 ke 37.300 lalu turun ke 37.100, di mana pesawat naik 100 kaki dan turun 200 kaki.

Selanjutnya guncangan ketiga dari 37.100 ke 37.400 langsung terjun ke 37.000 kaki.

Saat itu, ketinggian terbang pesawat naik 300 kaki lalu turun 400 kaki.

Baca juga: 4 Fakta Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Hebat, Satu Penumpang Tewas

Satu penumpang tewas

Turbulensi hebat yang dialami pesawat Singapore Airlines memang hanya terjadi beberapa menit.

Namun pesawat bergerak naik dan turun drastis hingga menyebabkan seorang pria Inggris berusia 73 tahun tewas.

Singapore Airlines. (Flickr/Simon Morris)

"Singapore Airlines mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," kata pihak Singapore Airlines dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk memberikan bantuan medis yang diperlukan, dan mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan," tambah maskapai tersebut.

Selain itu, turbulensi juga menyebabkan setidaknya 30 penumpang mengalami luka-luka.

Seorang penumpang Singapore Airlines yang mengalami turbulensi ekstrem menceritakan pengalaman horor saat berada di pesawat tersebut.

"Tiba-tiba pesawat mulai miring dan terjadi guncangan yang membuat saya bersiap menghadapi apa yang terjadi, tiba-tiba pesawat merosot tajam. Kemudian yang tak pakai sabuk pengaman terlempar ke langit-langit," kata penumpang bernama Dzafran Amir seperti dikutip dari Reuters, pada Selasa (21/5/2024).

"Beberapa orang kepalanya terbentur kabin di atas dan itu penyok, mereka menabrak tempat lampu dan masker berada dan langsung mengenainya," sambung dia.

Hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebab dari turbulensi yang dialami pesawat Singapore Airlines tersebut.

Halaman
123