Ibu Farouk mengklaim bahwa dia mengetahui peraturan sekolah tersebut sebelum mendaftarkan Farouk di sana, namun mendapat kesan bahwa mereka akan bisa mendapatkan pengecualian karena alasan medis.
Baca juga: Video Pegawai SPBU Diduga Ngintip Toilet Wanita Viral di Medsos, Begini Respons Pertamina
Sayangnya, setelah tahun ajaran dimulai, Kepala Sekolah memberi tahu dia bahwa putranya akan dikeluarkan kecuali dia potong rambut karena 'tonsurephobia' tidak dianggap sebagai fobia.
"Saya telah mengusahakan anak saya untuk mencoba membuatnya memotong rambutnya karena dia mencintai sekolah tersebut dan saya sangat menghargai pendidikan yang didapatnya di sana," ucap Miller.
"Dia baru saja akan memulai psikoterapi untuk mengatasi fobianya, kami benar-benar melakukan segala kemungkinan. Farouk bahkan mengatakan kepadaku bahwa jika rambutnya dipotong, hidupnya tidak akan layak untuk dijalani. Jika saya tidak benar-benar memfilmkan saya membawanya ke tukang cukur dan mengirimkannya ke sekolah, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi," tuturnya.
Saat dimintai komentar oleh media Inggris, sekolah Farouk menolak, dengan menyatakan perlunya menghormati kerahasiaan ketika menyangkut masalah yang berkaitan dengan individu dalam komunitasnya.
Baca juga: Viral Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar, Password HP Jadi Perkara
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.