Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

WNI Ungkap Sisi Lain Pedesaan Jepang saat Malam Hari, Jalan Gelap Tanpa Lampu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang WNI ini memperlihatkan sisi lain dari pedesaan di Jepang saat malam hari.

Mesin penjual otomatis di Jepang tidak hanya menjual minuman, namun juga hot dog, buku komik, kertas toilet, payung, ramen instan, beras, pisang, dan bahkan telur segar.

7. Di Jepang, banyak sekolah dan perusahaan menyelenggarakan "lokakarya menangis" untuk mendorong siswa atau staf mereka menangis dalam upaya meredakan stres dan membantu mereka merasa nyaman dan mampu berbagi emosi.

Perusahaan-perusahaan tersebut mempekerjakan seorang lelaki yang menangis, memperlihatkan video-video sedih dan menyeka air mata para peserta.

Di sekolah-sekolah, seorang profesional yang dikenal sebagai "namida sensei" atau "guru air mata" menyelenggarakan berbagai kegiatan dan ceramah tentang menangis.

8. Di Jepang, anak-anak berusia 3 tahun sudah naik bus sekolah sendiri, dan pada lima atau enam tahun , mereka belajar menggunakan transportasi umum atau berjalan sepanjang jalan ke sekolah tanpa orang tua mereka.

Sekolah dan orang tua mengajarkan keterampilan ini kepada anak-anak sehingga mereka bisa mandiri.

9. Tingkat kejahatan di Jepang telah menurun selama 17 tahun terakhir, dari 2,8 juta kejahatan yang tercatat pada 2002 menjadi kurang dari satu juta pada 2017.

Anehnya, pelaku kejahatan paling banyak dilakukan orang tua berusia lebih dari 6 tahun.

Para orang tua ini melakukan kejahatan empat kali lebih banyak dari sebelumnya.

10. Harapan hidup rata-rata di Jepang adalah satu yang tertinggi di dunia.

Siapa pun yang mencapai 100 tahun di Jepang dihormati oleh Perdana Menteri dengan hadiah piala perak, sebuah tradisi yang dimulai pada 2009.

Pada 2019, ada hampir 70.000 orang berusia 100 atau lebih.

(TribunTrends/TribunTravel)