Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Kapal Pesiar Berlayar dengan Paus 13 Meter yang Telah Mati di Haluannya

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video sebuah kapal pesiar viral di media sosial setelah memperlihatkan seekor paus yang telah mati berada di haluannya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Video sebuah kapal pesiar viral di media sosial setelah memperlihatkan seekor paus yang telah mati berada di haluannya.

Melansir 9news.com.au, sebuah kapal pesiar berlayar ke pelabuhan Kota New York dengan bangkai ikan paus sepanjang 13 meter di haluannya.

Ilustrasi kapal pesiar. Video sebuah kapal pesiar viral di media sosial setelah memperlihatkan seekor paus yang telah mati berada di haluannya. (Unsplash/Josiah Weiss)

Otoritas maritim Amerika Serikat membenarkan video viral tersebut.

Juru bicara Badan Perikanan Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration) Andrea Gomez mengatakan bahwa paus tersebut, yang diidentifikasi sebagai paus sei yang terancam punah, ditangkap di haluan kapal ketika tiba di Pelabuhan Brooklyn pada Sabtu (4/5/2024) lalu.

Baca juga: Seorang Penumpang Pria Mabuk Dilaporkan Hilang setelah Lompat ke Laut dari Kapal Pesiar

Sementara itu, juru bicara kapal pesiar MSC Cruises mengatakan bahwa paus itu berada di MSC Meraviglia, yang berlabuh di Brooklyn sebelum berlayar ke pelabuhan di New England dan Kanada.

"Kami segera memberi tahu pihak berwenang terkait, yang kini sedang melakukan pemeriksaan terhadap paus tersebut," kata pejabat perusahaan pelayaran tersebut.

LIHAT JUGA:

"Kami sangat sedih dengan hilangnya kehidupan laut," kata para pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa MSC Cruises yang berbasis di Jenewa mengikuti semua peraturan yang dirancang untuk melindungi paus, seperti mengubah rencana perjalanan di wilayah tertentu agar tidak menabrak hewan tersebut.

Dikatakan Gomez, paus yang mati itu kemudian dipindahkan ke Sandy Hook, New Jersey, dan ditarik ke pantai di sana untuk memungkinkan akses yang lebih baik ke peralatan dan untuk melakukan nekropsi atau autopsi hewan.

Baca juga: Misteri Paus Bungkuk yang Ditemukan Mati di Tengah Hutan Amazon, Kok Bisa?

"Nekropsi dilakukan pada hari Selasa," kata Gomez.

"Sampel yang dikumpulkan dari paus tersebut akan membantu ahli biologi menentukan apakah paus tersebut sudah mati ketika ditabrak kapal," imbuhnya.

Ilustrasi paus. Video sebuah kapal pesiar viral di media sosial setelah memperlihatkan seekor paus yang telah mati berada di haluannya. (Unsplash/Abigail Lynn)

Paus sei memiliki panjang 13-20 meter dengan berat mencapai 20 ton.

Tak heran jika paus sei menjadi spesies paus terbesar ketiga setelah paus biru dan paus sirip.

Baca juga: Viral Bangkai Ikan Paus Langka Terdampar di Surabaya, Akan Dimuseumkan untuk Koleksi Jatim Park II

Melansir uk.whales.org, warna tubuh paus sei berkisar dari biru keruh, abu-abu baja, hingga cokelat tua.

Di sepanjang kepala mereka, ada satu tonjolan yang membentang dari ujung hidung ke dua lubang sembur dan di punggung mereka terdapat sirip punggung berbentuk sabit.

Paus sei dapat ditemukan di hampir seluruh perairan dunia dari sub-Arktik dan sub-Antartika, selain laut Mediterania dan Baltik.

Mereka suka menjelajah ke semua lautan di dunia, kecuali lautan tropis dan lautan kutub. 

Namun paus sei paling umum berada di belahan bumi selatan, karena mereka lebih menyukai perairan dalam dan hanya akan mendekati pantai di sekitar pulau.

Biasanya paus sei menyantap berbagai makanan, seperti ikan, cumi-cumi, krill, kopepoda, dan zooplankton.

Ilustrasi paus. Video sebuah kapal pesiar viral di media sosial setelah memperlihatkan seekor paus yang telah mati berada di haluannya. (Flickr/marinescotland)

Biasanya terlihat dalam kelompok kecil, jumlah paus sei seringkali bertambah jika sumber makanannya melimpah.

Saat mereka tidak sedang makan, paus sei bisa sangat suka bermain-main.

Baca juga: Kisah Paus Pembunuh Lolita Selama 50 Tahun di Penangkaran, Akhirnya Dibebaskan

Kadang-kadang tubuh paus sei meninggalkan air dengan posisi miring dan diakhiri dengan gerakan perut yang anggun.

Bergerak cepat ketika mereka menginginkannya, paus sei benar-benar dapat meningkatkan kecepatannya.

Populasi paus sei yang sangat terkuras akibat perburuan komersial masih rentan, menghadapi bahaya polusi suara dan bahan kimia, tabrakan kapal, pemanasan global, sonar, dan terjeratnya alat penangkapan ikan.

(TribunTravel.com/SA)