"Pramugari menunjuk jarinya ke arah saya dan berkata lagi, 'Saya sudah bilang, berhenti membanting pintu'," katanya.
Baca juga: 3 Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Pontianak-Jakarta, Terbang Akhir Pekan Mulai Rp 954 Ribuan
Hill-Veal mengatakan bahwa sekitar 30 menit sebelum mendarat, dia menggunakan kamar kecil untuk ketiga kalinya.
Begitu dia berangkat, pramugari yang sama mengikutinya ke tempat duduknya dan mulai menyentuhnya secara fisik dan menjelaskan bahwa dia akan ditangkap setelah pendaratan penerbangan.
Maskapai penerbangan diperintahkan untuk memberikan pengembalian uang penuh alih-alih voucher dan berhenti menyembunyikan biaya.
Dalam pengaduannya, mantan hakim mengatakan pramugari mengatakan kepadanya bahwa dia akan ditangkap karena dia tidak menyukai cara [dia] berbicara dengannya dan menuduh Hill-Veal memukulnya.
"Ini benar-benar palsu karena saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak pernah memukulnya," tambahnya.
Baca juga: Penumpang Pesawat Bagikan Cara Unik Mengubah Kursi Ekonomi Jadi VIP Tanpa Pindah Tempat
Hill-Veal mengatakan bahwa sejak kejadian tersebut, dia belum bisa tidur nyenyak mengingat trauma yang dia alami dan kejadian tersebut membuatnya merasa terhina.
"Saya masih merasa tidak nyaman untuk terbang karena saya tidak tahu apa yang akan mereka katakan yang saya lakukan… sebagai upaya untuk menutupi apa yang mereka lakukan selama ini," tutupnya.
(TribunTravel.com/SA)