Toko Roti GO dikelola oleh pasangan suami istri Rosani Wiogo dan FX Pararto Widjaja. Rosani Wiogo sendiri adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha toko roti leluhurnya.
Selain sebagai pengusaha, Rosani Wiogo juga merupakan mantan dosen microbiologi Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Bersama dengan suaminya yang juga mantan dosen Farmasi UGM itu, Rosani berjuang melanjutkan usaha warisan usaha keluarga semenjak 2004 setelah orang tuanya meninggal.
Cerita bermula ketika pada tahun 1898 pasangan Oei Pak Ke Nio dan suaminya, Go Kwe Ka merintis usaha toko roti.
Dipilihlah nama Roti Go yang diambil dari nama Go Kwen Ka.
Pasangan Oei Pak Kwe Ka adalah kakek dan nenek Ibu Rosani Wiogo.
Dengan demikian Rosani Wiogo, merupakan cucu pendiri toko.
Memang pantas toko Roti Go disebut sebagai toko roti tertua dan langgeng hingga saat ini.
Sebab lika liku perjuangannya mempertahankan usaha turun temurun hingga lebih dari seabad tidaklah mudah.
Usaha roti milik keluarga ini melewati fase kolonial yang diwarnai konflik dan peperangan.
Toko Roti GO pernah memiliki kisah mengerikan.
Toko tersebut sempat mengalami keganasan perang di masa penjajahan.
Semasa agresi militer Belanda II pada 1948, toko tersebut dibakar hingga luluh lantak.
Tak hanya Toko Roti GO saja, sejumlah bangunan di Purwokerto turut hancur.
Pemilik dan seluruh pekerja lari menyelamatkan diri.
Baca tanpa iklan