Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Jepang

Cara Mendapatkan Mobile Suica dan Pasmo di Jepang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kartu suica yang bisa kamu gunakan saat liburan ke Jepang.

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika belum merasakan kenyamanan ponsel Suica atau Pasmo di Jepang, kamu ketinggalan.

Kartu Suica dan Pasmo menyederhanakan perjalanan dengan memungkinkan kamu masuk dan keluar di stasiun kereta atau bus dan menggunakannya di toko serba ada, restoran, dan mesin penjual otomatis.

Baca juga: 5 Dek Observasi Gratis di Tokyo Jepang, Cocok untuk Kamu yang Ingin Berburu Foto Instagenic

Kartu Suica dan Pasmo yang bisa kamu gunakan di Jepang (Flickr/Karl Baron)

Baca juga: 7 Tempat Wisata Terbaik di Okinawa Jepang, Jelajahi Desa Kuno Taketomi Naik Kereta Kerbau

Namun, mendapatkan kartu IC menjadi lebih rumit.

Karena kekurangan semikonduktor di seluruh dunia, kartu fisik menjadi kurang tersedia.

Baca juga: 7 Kafe di Haji Lane Singapura Buat Makan Malam Enak, Habibi-san ala Omakase Timur Tengah dan Jepang

Baca juga: 5 Tempat Terbengkalai di Tokyo Jepang yang Gratis Dikunjungi, Intip Keunikannya

Wisatawan masih mempunyai pilihan, dengan tersedianya versi khusus dari kartu-kartu ini.

Selain itu, alternatif digital kini lebih baik dari sebelumnya, menawarkan fleksibilitas dalam cara pengguna mengakses layanan ini.

Apa itu Kartu IC?

Dilansir dari gaijinpot, Suica dan Pasmo adalah kartu komuter prabayar yang dilengkapi dengan chip.

Kamu dapat menambahkan uang untuk naik kereta bawah tanah, kereta api, dan bus serta melakukan pembelian di mana pun kartu IC diterima.

Hal ini mencakup banyak mesin penjual otomatis, fasilitas terkait stasiun seperti loker koin, restoran, dan bahkan toko serba ada.

Suica dioperasikan oleh JR (Japan Rail), sedangkan Pasmo mewakili banyak jalur non-JR di wilayah metropolitan Tokyo.

Kartu-kartu tersebut akan berfungsi di jalur Layanan Penggunaan Bersama Nasional mana pun, termasuk Tokyo, Kyoto, Osaka, Nagoya, Fukuoka, dan Sapporo.

Namun, jika tinggal di Jepang, tidak ada jaminan mendapatkan kartu baru karena kekurangan chip.

Mereka bahkan mulai bermunculan di situs penjualan kembali sebagai barang koleksi.

Sebaliknya, kebanyakan orang beralih ke digital.

Halaman
1234