Mereka juga harus mengikuti prosedur standar pelayanan, seperti 7S (senyum, sapa, salam, sopan, santun, semangat, siap melayani). Dimulai dengan interaksi dengan salam, menawarkan bantuan, dan mengakhiri dengan ucapan terima kasih.
Baca juga: KAI Bagi-bagi 480 Tiket Kereta Api Gratis Rute Jakarta-Semarang untuk Mudik, Simak Caranya
Selain itu, petugas CSM harus proaktif dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, efektif, dan komunikatif kepada pelanggan.
"Mereka juga membantu pelanggan dengan berbagai kebutuhan, seperti mencetak boarding pass, memandu pelanggan untuk masuk ke dalam rangkaian kereta ketika sudah siap berangkat, memberikan informasi tentang posisi kereta yang tersedia di jalur yang akan digunakan, dan masih banyak lagi," papar Joni.
"Saat menemukan kendala, petugas CSM akan berkomunikasi secara jelas dengan semua pihak terkait, serta bekerja sama untuk mengkoordinasikan tindakan perbaikan yang diperlukan. Tindak lanjut dan evaluasi penting untuk memastikan kepuasan pelanggan dan meminimalkan dampak negatifnya," tambah Joni.
Keberadaan petugas CSM merupakan langkah KAI untuk meningkatkan kepuasan pelanggan kereta api, terutama pada masa angkutan Lebaran 2024 di mana terjadi peningkatan signifikan jumlah pelanggan di stasiun.
"KAI terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, dan keberadaan CSM menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya tersebut," terang Joni.
"CSM tidak hanya menjadi petugas di stasiun, tetapi juga menjadi mitra yang membantu menciptakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan dan bermakna bagi pelanggan KAI," pungkasnya.
Baca juga: Penasaran Cara Mencuci Kereta Api? Yuk Simak Prosesnya yang Makan Waktu hingga 4 Jam
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjugi laman ini.
Baca tanpa iklan