Kemungkinan besar tidak akan menang, namun kemenangan bukanlah segalanya.
Kisah Padmarajan dimulai pada tahun 1998 ketika ia mencalonkan diri untuk jabatan resmi di kampung halamannya, Mettur.
Baca juga: Viral Seorang Pria Sholat di Atas Kapal saat Perjalanan Laut, Tuai Pujian Netizen
Padjamaran tahu hampir tidak punya peluang, tapi dia ingin menunjukkan bahwa orang biasa mana pun berhak mencalonkan diri untuk posisi resmi.
Selama tiga dekade terakhir, Raja Pemilu telah kalah dalam pemilu melawan tokoh-tokoh penting seperti Perdana Menteri India Narendra Modi atau pendahulunya Atal Bihari Vajpayee dan Manmohan Singh.
Tapi dia menanggung kerugiannya dan ingin menjadi teladan bagi generasi muda.
Untuk menginspirasi masyarakat agar mengikuti jejaknya dan menunjukkan ketekunan dalam kehidupan sehari-hari, Padmarajan memberikan ceramah kepada siswa tentang ketahanan dan mengatasi kekalahan.
Baca juga: Viral Kafe Baru di Jepang, Pengunjung Dilarang Berbicara dan Membunyikan Musik
Kisah Lainnya - Bantu Kasih Contekan Kepada Sang Kakak, Pria India Nekat Menyamar Jadi Polisi
Seorang pria India ditangkap karena mengenakan seragam polisi dan menyamar sebagai pihak berwajib.
Penyamaran pria itu bertujuan untuk membantu saudara perempuannya menyontek pada ujian standar ke-12.
Ujian Higher Secondary Certificate (HSC) menjadi momen penting bagi siswa di seluruh negara bagian Maharashtra, India.
Dimulai pada tanggal 21 Februari, ujian sudah menghadapi skandal kecurangan yang viral.
Seorang pria berusia 24 tahun memasuki Sekolah Menengah Shahbabu Urdu di kota Patur dengan mengenakan seragam polisi berwarna khaki.
Tujuannya sangat jelas, yakni membantu seorang siswa lulus ujian yang sulit dengan melewati lembar contekan.
Anupam Madan Khandare mengira sudah mengetahui semuanya ketika dia mendapatkan seragam polisi yang realistis.
Dia berencana menyusup ke pusat ujian dengan dalih mengawasi para siswa.