TRIBUNTRAVEL.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Muslim di Indonesia untuk tidak membeli kurma yang terafiliasi dengan Israel.
Hal tersebut disampaikan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.
Menurutnya, kurma sebenarnya makanan yang halal.
Namun pengecualian kurma produk pertanian Israel yang disebut haram, karena hasil penjualannya ditujukan untuk membunuh warga Palestina.
Baca juga: 7 Suvenir Terbaik di Mekkah Arab Saudi untuk Oleh-oleh, Ada Kurma hingga Parfum
"Kurma itu halal, enak, saya juga pencinta kurma, halal dzatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualannya itu untuk membunuh warga Palestina," ujar Sudarnoto, dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/3/2024).
Meski begitu, pihaknya menyebutkan tidak pernah menerbitkan daftar produk yang diboikot karena terafiliasi gerakan Zionisme dan Israel.
LIHAT JUGA:
Hanya saja, Sudarnoto mendorong semua pihak untuk melakukan riset terhadap produk yang terkait dengan Zionisme dan Israel.
Sudarnoto juga mengingatkan umat Islam Indonesia untuk melanjutkan gerakan boikot terhadap produk-produk impor atau buatan perusahaan yang pro-Zionisme dan Israel.
"Mengingatkan kembali bahwa kita umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan memboikot produk-produk Israel dan perusahaan-perusahaan negara yang berafiliasi dengan Israel," tutupnya.
Baca juga: Resep Sahur Ramadhan Enak & Bergizi Pengganti Nasi: Sandwich hingga Oats Kurma Berry
Sementara itu, dilaporkan Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, masyarakat sebaiknya mengonsumsi kurma yang diproduksi di Indonesia.
"Kalau cari kurma yang bagus, itu kurma produksi Indonesia sendirilah kalau ada," kata Muhadjir saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Muhadjir enggan berkomentar lebih lanjut soal pro dan kontra di tengah masyarakat terkait seruan boikot tersebut.
"Itu kan bukan wewenang saya, masa semua harus saya komentari?" ujar Muhadjir.
Meski MUI tak menyebutkan merek kurma yang terafiliasi dengan gerakan Zionisme dan Israel, namun hal tersebut beredar secara luas di media sosial.
Baca tanpa iklan