Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadhan

5 Tradisi Menyambut Ramadhan di Indonesia, Bali Punya Megibung yang Unik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tradisi megibung saat bulan Ramadan di Kepaon, Denpasar.

Umat Muslim yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali juga memiliki tradisi menyambut Ramadan yang dinamakan dengan Megibung.

Tradisi Megibung dilakukan dengan kegiatan memasak dan makan bersama sambil duduk melingkar.

Uniknya, tradisi Megibung memiliki tata penataan makanan yang unik.

Sejumlah anak-anak menyantap hidangan berbuka puasa dalam tradisi megibung saat bulan Ramadan di Masjid Al-Muhajirin, Kampung Islam Kepaon, Denpasar. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Nasi akan diletakkan di wadah yang disebut dengan gibungan.

Sedangkan, lauknya disajikan di sebuah alas karangan.

Menurut kepercayaan, tradisi Megibung merupakan bentuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan.

Baca juga: 5 Tradisi Lebaran yang Masih Bertahan di Kota Solo, Termasuk Sungkeman dan Nyekar

3. Meugang (Aceh)

Tradisi menyambut Ramadhan di Aceh juga sangat menarik, yakni tradisi Meugang atau Haghi Mamagang.

Sebuah tradisi menyambut Ramadan yang sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, atau sudah berlangsung sejak abad ke-14.

Tradisi Meugang diisi dengan kegiatan memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sehari sebelum bulan Ramadhan.

Untuk melestarikan tradisi meugang di Aceh yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda nasional, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Yayasan Khadam Indonesia (YKI) dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh menggelar Festival Meugang di Pasar daging tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (20/8/2018). (KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Baca juga: Grebeg Sudiro Solo, Tradisi Kelurahan yang Menjelma Jadi Event Nasional

Olahan daging tersebut disantap bersama dengan seluruh anggota keluarga, kerabat, atau yatim piatu.

Selain dilakukan saat menyambut Ramadhan, tradisi Meugang juga dilaksanakan saat menyambut Idul Adha dan Idul Fitri.

4. Cucurak (Jawa Barat)

Selanjutnya ada tradisi Cucurak atau dalam bahasa Sunda diartikan sebagai bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Selain berkumpul, tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makan bersama beralas daun pisang sambil duduk lesehan.

Halaman
123