Hasil awal penyelidikan Dewan Transportasi dan Keselamatan Nasional terhadap insiden tersebut menunjukkan bahwa empat baut kunci yang dimaksudkan untuk menahan penutup pintu pada tempatnya hilang dari pesawat.
Baca juga: Penumpang Bertukar Kursi Pesawat, Kesal saat Tahu Kursi Kelas Bisnisnya Ditukar Ekonomi
Dewan Transportasi dan Keselamatan Nasional mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pada awal Februari bahwa empat baut yang mencegah pergerakan ke atas dari busi MED hilang sebelum busi MED dipindahkan ke atas dari bantalan penghenti.
Setelah insiden tersebut, Alaska Airlines dan United Airlines membatalkan penerbangan dengan pesawat Boeing 737 Max 9 saat inspeksi sedang berlangsung.
Kedua maskapai penerbangan mengatakan mereka menemukan perangkat keras yang longgar pada pesawat model tersebut yang dilarang terbang.
Administrasi Penerbangan Federal pada akhirnya memerintahkan penghentian sementara seluruh jet Boeing 737 Max 9 secara global untuk pemeriksaan segera dan sedang melakukan penyelidikan berkelanjutan terhadap pesawat tersebut untuk mencari tahu apa yang salah pada penerbangan 1282, dan apakah Boeing gagal memastikan bahwa pesawatnya berada dalam kondisi pengoperasian yang aman sesuai dengan peraturan FAA.
"Insiden ini seharusnya tidak pernah terjadi dan tidak boleh terjadi lagi," kata agensi tersebut dalam sebuah pernyataan pada bulan Januari.
"FAA terus mendukung penyelidikan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional terhadap insiden sumbatan pintu pada 5 Januari," sambungnya.
Baca juga: Penumpang Rekam Detik-detik Sayap Pesawat Terkoyak saat Lepas Landas, Videonya Viral di Facebook
Boeing menghadapi gugatan class action lain yang diajukan oleh para penumpang penerbangan Alaska Airlines, yang menuduh bahwa insiden 5 Januari melukai secara fisik beberapa penumpang dan membuat trauma emosional sebagian besar, jika tidak semua penumpang.
Alaska Airlines belum disebutkan sebagai tergugat dalam gugatan itu.
CBS News menghubungi Boeing dan Alaska Airlines untuk mengomentari gugatan terbaru senilai 1 miliar dolar AS.
Maskapai tersebut mengatakan pihaknya tidak dapat berkomentar mengenai ligasi yang tertunda atau penyelidikan NTSB yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Boeing mengatakan, "Kami tidak memiliki apa pun untuk ditambahkan."
(TribunTravel.com/SA)
Baca tanpa iklan