2. Mental Baja
Syarat berikutnya, perempuan harus memiliki mental baja.
Sekali lagi Monika mengatakan di ranah kerja yang didominasi laki-laki, tekanan akan seperti lebih kuat.
Karena pada dasarnya perempuan memiliki pemikiran, fisik, hingga sudut pandang yang berbeda dengan laki-laki.
Sedangkan prosedur, standar, dan kewajiban pilot tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan.
"Jadi membuat mental baja di awal, bahwa yakin dan bisa lebih baik dari laki-laki itu," ujarnya.
Menurut Monika, mental baja yang dimiliki perempuan akan membuatnya struggle sehingga tidak mudah menyerah, tidak takut bersaing dengan lawan jenis, karena menjadi kapten atau pilot memerlukan usaha yang panjang.
Baca juga: Penumpang Tak Berpengalaman Nekat Mendaratkan Pesawat usai Pilot Jatuh Sakit di Penerbangan
3. Hilangkan 'Mindset' Perempuan tidak Mampu
Monika mencontohkan mengenai emansipasi wanita.
"Kita memiliki kemampuan yang sama, setelah menggelutinya nyatanya banyak yang mampu," ujar Monika.
Menjadi pilot, tambah Monika, memiliki kebanggaan dan sesasi tersendiri saat menerbangkan pesawat yang besar.
Sepanjang karirnya, penerbangan yang paling berkesan ialah menjemput pesawat baru milik AirAsia di Toulouse, Prancis.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Pilot Wanita Rekam Detik-detik Haru Ortu Naik ke Pesawat, Pertama Kali 'Terbangkan' Ayahnya.
Baca tanpa iklan