Dalam tuntutan pidana, Ochgava mengklaim dia tidak tidur selama tiga hari dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Gugatan tersebut, yang diajukan ke pengadilan federal Los Angeles dua hari setelah penangkapannya, juga merinci bagaimana Ochigava berkeliaran di sekitar kabin selama penerbangan dan berusaha berbicara dengan penumpang lain yang mengabaikannya.
"Dia juga makan dua kali makan setiap kali layanan makan, dan pada satu titik mencoba memakan cokelat milik anggota awak kabin," demikian isi tuntutan pidana.
Ochigava, yang mengaku bisa saja mendapatkan tiket pesawat ke AS, juga tidak bisa menjelaskan mengapa dia berada di Kopenhagen atau bagaimana dia bisa menyelinap melewati petugas keamanan di bandara.
Dia telah ditahan federal sejak penangkapannya di Bandara Los Angeles pada 4 November 2023.
Hakim Distrik AS George H. Wu menjadwalkan sidang hukuman pada tanggal 5 Februari 2024 mendatang.
Baca juga: Viral Karyawan Izin Sakit Biar Bisa Liburan, Syok Ketemu Bos di Pesawat yang Sama
Pernah dilakukan bocah 11 tahun
Sebelumnya, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun bisa terbang menggunakan pesawat dari Inggris menuju Italia pada tahun 2012 silam.
Bocah itu terbang menggunakan pesawat Jet2.com dari Manchester ke Roma.
Pihak berwajib kini sedang menyelidiki bagaimana bocah ini bisa lolos sampai ke pesawat, dilaporkan Kompas.com.
Kondisi ini memprihatinkan pihak keamanan Inggris yang sedang berjaga menghadapi pesta akbar olahraga Olimpiade London 2012 akhir bulan Juli ini.
Baca juga: Penumpang Pesawat Beli 2 Tiket Buat 3 Orang, Bikin Penerbangan Tertunda Berjam-jam
Baca juga: Penumpang Bercanda Akan Ledakkan Pesawat, Jet Tempur Militer Dikerahkan Buat Awasi Penerbangan
Kantor berita AP, Rabu (25/7/2012), mengutip pejabat bandara Manchester dan pihak perusahaan penerbangan Jet2.com, menegaskan, mereka kini sedang menyelidiki bagaimana bocah yang tak disebutkan namanya itu bisa terbang bebas ke Roma tanpa terdeteksi.
Kehadiran bocah ini baru diketahui awak kabin pesawat saat penerbangan.
"Ini sesuatu yang tak lazim dan sangat serius, dan kami harus mencari tahu bagaimana hal ini bisa terjadi," ujar Menteri Transportasi Inggris Justine Greening.
Tidak lazim karena terjadi pada hari Selasa kemarin di tengah penjagaan keamanan yang superketat berkaitan dengan pelaksanaan olimpiade.
(TribunTravel.com/SA)
Baca tanpa iklan