"Pelaku kabur sebelum kami datang," ujar dia.
Usai kejadian tersebut, polisi akan terus memburu pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Sementara itu, korban yang diketahui berasal dari Lampung diimbau untuk segera membuat laporan ke polisi untuk dilakukan tindak lanjut.
Di sisi lain, Haris juga mengimbau pelaku agar segera menyerahkan diri ke polisi.
"Kami imbau agar pelaku segera menyerahkan diri. Kita tidak segan-segan memberikan tindakan tegas, apalagi sudah mengancam keselamatan anggota kita," tutupnya.
Sejarah Jembatan Ampera
Jembatan Ampera terkenal sebagai ikon Kota Palembang.
Melansir Kompas.com, Jembatan Ampera memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi 63 meter dan jarak antara menara 75 meter.
Jembatan yang berada di tengah-tengah Kota Palembang ini menghubungkan dua kawasan, yakni seberang ilir, dan seberang ulu.
Baca juga: Kuliner Malam di Palembang, Wajib Kunjungi 5 Tempat Makan Sate Taichan
Kawasan ini dipisahkan oleh Sungai Musi.
Awalnya, bagian tengah Jembatan Ampera bisa diangkat agar kapal-kapal besar dapat lewat.
Namun sejak tahun 1970 aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi.
Sebab, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.
Pada tahun 1990, bandul pemberatnya dibongkar karena dikhawatirkan dapat membahayakan.
Nama Ampera sendiri merupakan akronim dari Amanat Penderitaan Rakyat.
Baca tanpa iklan