Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ribuan Orang Hilang Secara Misterius di Segitiga Alaska, Longsoran Salju atau Diserang Monster?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi papan penanda Alaska. Hutan ini menjadi saksi bisu ribuan orang yang menghilang secara misterius.

Pendapat lain menyebutkan adanya perairan yang luas, dimana aliran sungai yang deras dan celah gletser dapat berakibat fatal.

Longsoran salju dan celah-celah tersembunyi di dalam es dapat membuat para pendaki yang paling berhati-hati pun lengah.

Namun, ada pula yang percaya akan keberadaan pusaran energi di dalam Segitiga, mirip dengan Segitiga Bermuda yang terkenal, yang dikatakan mengganggu instrumen navigasi dan menyebabkan anomali spasial dan temporal.

Lalu ada legenda makhluk dan roh dari cerita rakyat asli , yang menambah lapisan misteri.

Kisah-kisah ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan merupakan bagian dari lanskap lokal seperti halnya pegunungan dan hutan.

Upaya pencarian dan penyelamatan

Di balik setiap penghilangan orang di Segitiga Alaska terdapat kisah pribadi, sebuah keluarga yang bergulat dengan rasa sakit karena tidak mengetahui apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai.

Pihak berwenang dan tim pencari sukarelawan bekerja tanpa kenal lelah, seringkali dalam kondisi berbahaya, untuk memberikan jawaban namun sering kali menemui jalan buntu.

Luasnya dan tidak dapat diaksesnya Segitiga Alaska menghadirkan tantangan unik bagi operasi pencarian dan penyelamatan.

Terlepas dari kesulitan-kesulitan ini, tim penyelamat yang berdedikasi sering kali mempertaruhkan nyawa mereka sendiri saat mencari jawaban.

Para pahlawan tanpa tanda jasa ini menavigasi kondisi ekstrem dan memanfaatkan teknologi mutakhir dan teknik tradisional dalam upaya mereka mendekatkan keluarga dan mengungkap misteri Segitiga.

Entah dipicu oleh cerita rakyat, anomali geologi, atau sekadar kebetulan, meskipun ada upaya untuk mengungkap misteri tersebut, Segitiga Alaska terus menyebabkan hilangnya orang setiap tahun.

Ambar/TribunTravel