"Permainan trail ya begitu, tentang bagaimana orientasi dan penetrasi. Jadi kita harus pintar-pintar melihat, kalau motor atau fisik kita enggak kuat ya jangan lewat situ," kata Gareng kepada Kompas.com, belum lama ini.
Peserta harusnya tidak egois, tetap berada di trek ketika terhambat, bukannya memotong lewat jalan yang bukan semestinya dan terima jalur yang sudah dibuat panitia.
Baca juga: Wanita Mabuk Ngamuk dan Serang Penumpang Lain, Pesawat Terpaksa Mendarat Darurat
Tonton juga:
"Taruh saja motornya, standarin, santai saja rileks, daripada dengan egoisnya ingin cepat sampai finis lalu merusak lahan orang, hutan lindung, alam, panitia enggak bisa disalahkan dalam hal ini," ucapnya.
Kemudian dari segi panitia, semestinya menghitung kemampuan trek, apakah bisa memenuhi atau tidak peserta yang banyak.
"Siap enggak lintasannya, alamnya, menghadapi peserta itu, mereka (panitia) bisa enggak menghitung peserta," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Viral Pemilik Kebun Naik Pitam dan Minta Ganti Rugi Lahan Dirusak Motor Trail, Begini Kejadiannya
Baca tanpa iklan