TRIBUNTRAVEL.COM - Tiga petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) diperiksa usai kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya (Baraya).
Hal disampaikan Manager Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi.
Diungkapkan Ayep, petugas dari pihak PT KAI turut dimintai keterangan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait kronologi kejadian tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024) lalu.
"Untuk petugas, yakni petugas Stasiun Cicalengka, Petugas Stasiun Haurpugur dan petugas pengendali kereta api," kata Ayep di Kantor Daop 2 Bandung, Rabu (10/1/2024).
Baca juga: Gerbong KA Turangga dan KA Bandung Raya Selesai Dievakuasi, KA Cikuray Jadi yang Pertama Melintas
Ayep menegaskan, saat ini pihaknya masih menunggu proses investigasi dari KNKT.
Disinggung terkait kronologi, Ayep sebut hal itu akan diungkapkan KNKT, karena pihaknya khususnya bagian humas tidak dilibatkan dalam proses investigasi.
LIHAT JUGA:
"Proses identifikasi investigas kita tunggu dari KNKT dan kita support, kami masih menunggu (hasil investigasi)," katanya.
Ayep menyebut, hasil investigasi akan diterima oleh PT KAI menerima hasil dan akan diumumkan oleh KNKT
Hasil investigasi masih ditunggu oleh pihaknya dan apapun hasil dari investigasi itu akan diterima oleh PT KAI.
Baca juga: Miskomunikasi Diduga Penyebab Kecelakaan KA Turangga vs KA Lokal Bandung Raya, KAI Buka Suara
"Kami masih menunggu, apapun kami terima. Nanti KNKT yang umumkan sendiri, kronologi kejadian," ujarnya.
Ayep mengatakan, saat ini kecepatan kereta api yang melewati jalur tersebut sudah berangsung normal, yaitu sekira 90 kilometer per jam.
"Setelah 2-3 hari kita melakukan perbaikan ganti bantalan, geometri, perapihan bantalan, perbaikan menggunakan mesin multitimetepere selama dua malam. Alhamdulillah kemarin selesai, kecepatan bisa kembali normal," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ayep mengatakan, pihaknya tengah menunggu pengerjaan double track Kiaracondong-Gedebage dan Cicalengka- Haurpugur.
"Kita menunggu dari Kementerian Perhubungan melalui Balai Teknik Perkeretaapian Bandung," imbuhnya.