Lingkungan yang Rumit dan Geologi yang Kompleks Menambah Rintangan Baru pada Konstruksi Apa Pun
Sungai yang mengalir deras dengan hutan hujan di kedua sisinya yang membentang bermil-mil adalah kondisi sempurna untuk lingkungan yang lembut dan berawa.
Membangun fondasi yang kuat dalam kondisi seperti ini memerlukan penggunaan jembatan dengan akses yang sangat panjang dan fondasi yang sangat dalam.
Keadaan sungai yang selalu berubah ditambah dengan erosi sedimen yang terus-menerus akan membuat konstruksi apa pun menjadi sangat menantang, kata Walter Kauffmann, ketua Teknik Struktural (Struktur Beton dan Desain Jembatan) di Institut Teknologi Federal Swiss (ETH) Zurich.
Di luar kondisi geologi wilayah tersebut, konstruksi dapat mengimbangi keseimbangan ekosistem Amazon yang rapuh.
Sungai berperan sebagai jalur kehidupan bagi tiga juta spesies hewan dan 2.500 spesies pohon yang menghuni perairan dan hutan di sekitarnya.
Proyek pembangunan jembatan berskala besar berpotensi merusak keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.
“ Laporan Penilaian Amazon 2021 ” juga menyatakan bahwa penggundulan hutan dan keterlibatan manusia yang berkelanjutan di wilayah tersebut telah menempatkan lebih dari 10.000 spesies dalam risiko kepunahan.
Konstruksi apa pun di kawasan ini akan mengganggu kehidupan jutaan organisme, termasuk manusia.
Proyek Ini Akan Mempengaruhi Lebih dari Sekadar Hewan dan Tumbuhan di Area tersebut
Menurut Kauffmann, kebutuhan akan jembatan di sungai Amazon tidak terlalu mendesak.
Mayoritas wilayah Amazon melewati daerah berpenduduk jarang dan sangat sedikit jalan yang dihubungkan melalui jembatan.
Selain itu, kota-kota yang berbatasan dengan sungai telah memiliki jaringan perahu dan feri yang mapan untuk memindahkan barang dan orang dari satu sisi ke sisi lain.
Berinvestasi dalam proyek sebesar itu hanya akan memberikan manfaat minimal bagi penduduk setempat dan dapat berdampak negatif terhadap mereka.
Keputusan untuk membangun jalan raya sepanjang 94 mil melalui Amazon mendapat banyak kritik dari para aktivis karena berpotensi mempengaruhi kehidupan suku asli yang tinggal di wilayah tersebut.