Kota ini disebut “Katakombe”.
Meskipun saat ini Katakombe adalah satu tempat yang dapat dikunjungi di Paris untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah kota tersebut, Katakombe masih merupakan tempat gelap yang menyimpan lebih dari 6 juta sisa-sisa penduduk Paris.
5. “Bloody Mary” Pertama Dibuat Di Paris
Satu fakta menarik tentang Paris adalah koktail terkenal, Bloody Mary, pertama kali dibuat di Ibu Kota Prancis.
Meski ada sejumlah legenda tentang siapa yang pertama kali menciptakan Bloody Mary karena sejumlah orang mengklaim kehormatan itu, yang jelas koktail klasik yang dinikmati sejumlah orang ini berasal dari Paris.
6. Tradisi “Gembok Cinta” Tidak Dimulai Di Paris
Ini mungkin mengejutkan banyak orang ketika mengetahui bahwa tradisi gembok cinta sebenarnya tidak dimulai di Paris.
Namun, mudah untuk melihat mengapa kebanyakan orang mungkin berpikir demikian karena Paris biasanya diasosiasikan dengan gembok cinta dibandingkan dengan tempat lain mana pun di dunia.
Jadi kalau bukan Paris, darimana tradisi ini dimulai?
Tradisi mengunci gembok dimulai di sebuah kota kecil di Serbia, akibat gagalnya hubungan cinta antara 2 kekasih muda (Nada dan Relja).
Dan karena hubungan tersebut gagal akibat perselingkuhan Relja yang mematahkan hati Nada, para remaja putri di kota tersebut memutuskan untuk mulai mengunci gembok dengan nama mereka dan nama kekasih mereka di “jembatan cinta” ,dan kemudian membuang kuncinya ke sungai sebagai tanda komitmen seumur hidup tanpa perselingkuhan.
Belakangan, semua orang di kota dan Serbia mulai mengunci gembok sebagai tanda cinta yang kemudian menyebar ke seluruh Eropa.
Namun Paris sebagai kota cinta , menjadi garda terdepan dalam mengunci gembok di jembatan sehingga banyak orang yang salah mengira sebagai asal muasal aktivitas romantis tersebut.
7. Paris Bukanlah Kota Berbahasa Prancis Terbesar di Dunia
Fakta menarik di Paris ini mungkin mengejutkan banyak orang, tapi ya.
Paris bukanlah kota berbahasa Perancis terbesar di dunia.
Gelar itu menjadi milik Kinshasa, ibu kota Republik Demokratik Kongo.
Jika bertanya-tanya seberapa mungkin hal itu terjadi, inilah alasannya.
Kinshasa memiliki populasi lebih dari 12 juta jiwa yang menganggap bahasa Prancis sebagai bahasa resmi mereka dan Paris memiliki populasi sekitar 2 juta jiwa.
Ambar/TribunTravel
Baca tanpa iklan