TRIBUNTRAVEL.COM - Mori Ouchi merupakan sebuah kafe nyaman di distrik Shimokitazawa yang santai di Tokyo, Jepang.
Kafe ini terkenal karena hanya melayani orang-orang pesimis dan orang-orang dengan pola pikir negatif.
Orang-orang yang negatif cenderung mendapat reputasi buruk dan terus-menerus diminta untuk menjadi lebih positif.
Tetapi jika dipikir-pikir, apakah benar-benar ada salahnya bersikap negatif?
Baca juga: Sebuah Keluarga Kehilangan Uang Rp 1,75 Miliar usai Beli Telur Secara Online Lewat Iklan Facebook
Melnasir Oddity Central, Jumat (29/12/2023), pendiri Mori Ouchi, sebuah kafe kecil di Shimokitazawa, tentu tidak berpikiran demikian.
Ia mengaku sebagai orang yang murung dan mendapat ide dari orang-orang yang berpikiran sama lebih dari satu dekade lalu.
Akan tetapi, ia baru memutuskan untuk membukanya tiga tahun lalu saat pandemi COVID-19.
Pria itu selalu merasa bahwa orang-orang negatif lebih sensitif dan lebih mudah terluka dibandingkan orang lain.
Jadi dia menciptakan ruang yang didedikasikan khusus untuk mereka.
Baca juga: Sering Dikunjungi Penduduk Lokal, 7 Kuil Shinto Terbaik di Jepang untuk Merayakan Tahun Baru
"Menurutku banyak orang yang bersikap negatif cenderung bersikap pendiam, yang merupakan bentuk kebaikan, dan menurutku alangkah baiknya jika ada tempat bersantai bagi mereka," kata si pemilik.
Mori Ouchi menampilkan dekorasi pedesaan dan hutan yang dibangun sendiri oleh pemiliknya.
Kafe ini tidak benar-benar terlihat seperti tempat untuk orang-orang yang pesimis tetapi memiliki ruang pribadi di mana pengunjung dapat menjadi diri mereka sendiri tanpa khawatir dengan tatapan orang lain.
Satu-satunya hal yang mengisyaratkan hal negatif adalah menunya, terutama nama koktailnya yang panjang dan aneh.
Berikut beberapa nama menu di Mori Ouchi:
Baca juga: 10 Surga Tersembunyi di Osaka Jepang, dari Taman Hiburan Tertua hingga Makam Mozu
- Satu-satunya Hal Baik Tentang Ayah Saya Adalah Dia Adalah Orang Yang Bersungguh-sungguh, Namun 22 Tahun Yang Lalu Dia Tiba-Tiba Menghilang, Meninggalkan Surat Yang Mengatakan 'Pegasus Itu Nyata'.