Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Kelakuan Pengantin Wanita, Ogah Keluar dari Mobil dan Minta Tambahan Mahar Rp 192 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengantin wanita yang ogah keluar dari mobil dan minta mahar tambahan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kelakuan pengantin wanita ini bikin siapapun cuma bisa mengelus dada.

Bagaimana tidak, pengantin wanita ini enggan turun dari mobil dengan alasan yang tak biasa.

Baca juga: Baru 5 Hari Menikah, Pengantin Baru Kabur dengan Pria Lain, Tengah Malam Berdiri di Dekat Jendela

Ilustrasi pasangan pengantin. (Jeremy Wong Weddings /Unsplash)

Baca juga: Pesta Pernikahan Berujung Tragis, Pengantin Pria Tiba-tiba Tembak Sang Istri dan Ibu Mertua

Pengantin wanita ini cuma mau turun dari mobil saat mendapatkan tambahan mahal senilai ratusan juta.

Dilansir Eva.vn pada 19 Desember 2023, baru-baru ini, sebuah video pernikahan dengan cepat muncul dan menarik perhatian besar komunitas online.

Baca juga: Pengantin Pria Tembak Mempelai Wanita di Pesta Pernikahan, Diduga Masalah Perbedaan Usia

Baca juga: Pengantin Bikin Heboh, Tamu Berusia di Bawah 21 Tahun Dilarang Datang ke Nikahannya

Saat pernikahan sedang dilangsungkan, mobil pengantin berhenti namun mempelai wanita menolak turun.

Pengantin wanita mengajukan permintaan, mengatakan pengantin pria harus memberinya 88.000 yuan (Rp192 juta).

Jika dia tidak memberikannya, pengantin wanita tidak akan keluar dari mobil.

Menurutnya, hal tersebut merupakan adat di tempat tinggalnya.

Ilustrasi pasangan melangsungkan pernikahan. (Unsplash/Nathan Dumlao)

Baca juga: Video Viral di TikTok, Pesta Pernikahan Serba Ungu dari Pakaian Pengantin sampai Dekorasi Pelaminan

Setelah beberapa saat mencoba meyakinkan pengantin wanita tetapi tidak berhasil, pengantin pria berbalik dan pergi dengan marah.

Orang muda bisa berpikir dan melakukan apa pun yang mereka inginkan, tapi orang tua tidak bisa melakukan itu.

Bagaimanapun, ini adalah hari penting dalam hidup, hari bahagia bagi keluarga, dan orang tua mempelai pria takut jika pernikahan ini batal karena masalah ini, mereka akan menjadi bahan tertawaan seluruh desa.

Namun kondisi keluarga mereka hanya normal, mereka bekerja sebagai petani sepanjang tahun dan seluruh tabungan mereka telah habis untuk pernikahan putra mereka, mereka tidak mampu untuk memberikan uang sebanyak itu.

Orang tua mempelai pria kemudian berdiskusi dengan mempelai wanita untuk mengetahui apakah mereka dapat membuat kesepakatan.

Mereka mengaku tidak punya uang, jadi mereka hanya bisa menulis surat utang dan berjanji akan memberikannya secukupnya nanti.

Terlepas dari apa yang dikatakan orang tua calon suaminya, sang mempelai wanita tetap duduk acuh tak acuh di dalam mobil, bertekad untuk tidak keluar sampai dia mendapatkan keinginannya.

Halaman
12