Al Ula dihuni kaum Tsamud dari Kerajaan Dedanite pada abad ke-7 hingga abad ke-6 SM.
Kemudian pada abad ke-5 hingga abad ke-2 SM, Al Ula dihuni oleh Kerajaan Lihyan yang dipimpin oleh Dinasti Nabatean.
Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu mempercepat langkahnya ketika melewati Kota Al Ula, dilaporkan Kompas.com.
Baca juga: Hunian Sementara, Cristiano Ronaldo Sewa 17 Kamar Hotel di Arab Saudi, Tarif Rp 4,7 Miliar Sebulan
Bahkan saat berjalan melewati Al Ula, Nabi Muhammad SAW tidak menoleh ke kanan atau kiri.
Keengganan untuk berhenti tersebut konon dikaitkan dengan Al Ula yang disebut kota terkutuk.
Hal ini karena Al Ula disebut sebagai markas jin yang harus dijauhi karena kaum Nabatean menolak meninggalkan kepercayaan mereka.
Kaum Nabatean diketahui yang harus dijauhi karena kaum Nabatean menolak meninggalkan kepercayaan mereka.
Meski demikian, Al Ula masih terus dihuni penduduk Arab Saudi.
Baca juga: Cristiano Ronaldo ke Arab Saudi Naik Jet Pribadi Rp 1 Triliun, Seperti Apa Isinya?
Baca juga: Cristiano Ronaldo Bertolak ke Riyadh Naik Jet Pribadi, Resmi Gabung dengan Tim Sepak Bola Arab Saudi
Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani kurma, jeruk, anggur, dan delima.
Belum lama ini, pemerintah Arab Saudi mengucurkan modal hingga ratusan triliun untuk membangun Al Ula.
Kawasan Al Ula akan dikembangkan sebagai tempat wisata sejarah agar semakin menarik minat wisatawan mancanegara.
(TribunTravel.com/SA)
Baca tanpa iklan