TRIBUNTRAVEL.COM - Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali memberikan perhatian serius pada meningkatnya penyakit Mycoplasma Pneumonia yang belakangan ini muncul di China.
Hal ini disampaikan Pgs. General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Iwan Novi Hantoro.
"Itu menjadi perhatian kami, mengingat Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu pintu masuk utama menuju Pulau Bali," Iwan Novi kepada Tribun Bali pada Kamis (7/12/2023).
Terkait hal tersebut, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kantor Karantina Pelabuhan Kelas I Denpasar untuk melakukan langkah-langkah mitigasi penyebaran penyakit Mycoplasma Pneumonia di Bali.
Baca juga: 100 Unit Motor Terparkir Bertahun-tahun di Bandara Ngurah Rai Bali, Nunggak Biaya Parkir Rp 74 Juta
Pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar juga telah mengeluarkan surat edaran terkait kewaspadaan penyakit Mycoplasma Pneumonia yang ditujukan kepada instansi di wilayah Bandara I Gusti Ngurah Rai, termasuk maskapai sebagai perusahaan pengangkut.
"Sebagai langkah mitigasi awal, sebanyak 5 unit thermoscanner yang berfungsi untuk memindai suhu tubuh penumpang telah ditempatkan di area kedatangan dan keberangkatan internasional," ungkap Iwan.
LIHAT JUGA:
Selanjutnya langkah antisipasi yang dilakukan adalah penempatan petugas oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar di bandara, yang bertugas melakukan pengawasan pemeriksaan suhu tubuh dan pengamatan gejala kepada pelaku perjalanan secara visual.
"Sampai dengan saat ini, belum ditemukan adanya orang yang positif terjangkit Mycoplasma Pneumoniae yang melintas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali," tegas Iwan.
Baca juga: Harga Tiket DWP 2023 di GWK Bali, Masih Tersedia Online dan Offline
Kami terus memantau perkembangan kasus penularan penyakit Mycoplasma Pneumonia di dalam negeri maupun luar negeri, dan hingga saat ini semua WNA yang baru datang di Bandara I Gusti Ngurah Rai diperlakukan sama untuk pencegahan penyakit tersebut.
"Jika terdapat penumpang yang menunjukkan gejala atau ditemukan kasus, maka pelaku perjalanan yang bergejala akan dipisahkan dari penumpang lainnya dan akan ditangani oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar," demikian ucap Iwan.
Adapun gejala seseorang terinfeksi Mycoplasma Pneumoniae seperti sakit tenggorokan, batuk, demam, kelelahan, sakit kepala, dan penyakit ini menyebar dengan cepat melalui kontak dengan cairan pernapasan di tempat ramai.
Baca juga: Viral Motor Parkir di Bandara Ngurah Rai Bali Sejak 2016, Tarifnya Capai Rp 74 Juta
Berdasarkan laporan epidemiologi nampak peningkatan kasus Mycoplasma Pneumoniae sebesar 40 persen China menjadi causa terbanyak pada kasus pneumonia.
Bukan penyakit baru
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa mycoplasma pneumoniae bukan penyakit yang muncul baru-baru ini, dilaporkan Kompas.com.