Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Brics Fashion Summit Moskow

Fashion Show di Tengah Perang, Tekat Rusia Mengurangi Dominasi Amerika Serikat dan Eropa

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dahlan Dahi (paling kiri), wartawan Tribun Network, di Moskow, Rusia. BRICS+ Fashion Summit digelar di Moskow tanggal 28 November sampai 2 Desember 2023.

Yang juga penting, Rusia dan China (selain Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis) adalah pemegang hak veto PBB. Dua melawan tiga, seperti biasa. Lima negara inilah yang mengendalikan arah dinamika politik global sejak Perang Dunia II.

Brics --seperti NATO-- terus memperluas keanggotaan. Per 1 Januari 2024, Argentina, Ethiopia, Iran, Saudi Arabia, Mesir, dan Uni Emirat Arab akan menjadi anggota penuh. Namanya menjadi Brics+.

Indonesia, yang menganut politik bebas aktif, belum menyatakan ikut.

Kerja sama antaranggota Brics memiliki cakupan sangat luas, mulai dari kerja sama investasi, mata uang --dan bahkan budaya.

Brics+ Fashion Summit termasuk dalam bagian itu. Negara-negara Brics+, terlebih Rusia, ingin memberi tahu dunia bahwa Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Eropa tidak boleh terus mendikte warga dunia tentang apa yang baik, apa yang cantik, apa yang etis, dan apa yang benar.***

Suasana Moskow yang berselimut salju di musim dingin. (Tribun Network/Dahlan Dahi)

POLITIK memang tidak tentang siapa yang benar, tapi tentang siapa yang kuat.

Tahun 2003, AS menginvansi Irak. Dalihnya, Presiden Sadam Hussein mengelola senjata pemusnah massal (Weapon of Mass Destruction, WMD).

Sampai kepala Sadam Hussein digantung AS, tuduhan itu tidak pernah terbukti.

Rusia menginvansi Ukraina, Februari 2022. Dalihnya: Ukraina sarang neo Nazi yang bersekutu dengan NATO (AS), membahayakan geopolitik Rusia.

Israel menghajar Gaza, membunuh lebih 4.000 anak dan wanita. AS mendukung.

Perang Rusia-Ukraina masih berlangsung.

Tiga hari lalu, drone Ukraina masuk ke wilayah udara Moskow, namun bisa dilumpuhkan sebelum mengenai sasaran. 

Di Moskow, kehidupan berjalan normal.

Seorang mahasiswa yang menjemput kami bahkan kaget ketika saya membacakan berita mengenai serangan drone yang gagal itu.

Tapi mahasiswa itu tahu kalau, akibat perang, Instagram dan Facebook tidak bisa diakses.

"Saya bisa akses tapi pakai VPN," wanita itu berkata, sambil menunjukan cara mengoperasikan VPN.

Memang selalu ada yang berusaha mengatur. Kreativitas menemukan cara mengakalinya.***

(Tribun Network/Dahlan Dahi)

Simak artikel lainnya seputar Moskow di sini.