Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Wabah Pneumonia Misterius di Tiongkok, Kebanyakan Pasien Anak-anak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anak Tiongkok menjalani pemeriksaan di sebuah rumah sakit di Hefei, provinsi Anhui, Tiongkok tengah pada tanggal 29 Juni 2010. Pneumonia masih menjadi penyebab utama kematian di antara anak-anak Tiongkok, menurut sebuah studi baru tetapi jumlah anak-anak di Tiongkok yang meninggal sebelum mencapai usia lima tahun telah menurun sebesar 70 persen sejak tahun 1990, terutama karena perawatan medis yang lebih baik.

TRIBUNTRAVEL.COM - Peningkatan kasus penyakit yang tidak diketahui di Tiongkok sedang diselidiki oleh pejabat kesehatan, dengan anak-anak dirawat di rumah sakit karena pneumonia misterius.

Meskipun situasinya masih belum jelas, kemungkinan besar wabah ini disebabkan oleh kebangkitan patogen pernapasan yang umum terjadi setelah Tiongkok menerapkan lockdown ketat terhadap virus corona, dan bukan akibat infeksi baru.

Baca juga: Menu Makanan di Pesawat Tiongkok Kejutkan Penumpang, Ada Sajian Makanan Anjing Impor

Baca juga: Cuan Besar! Pria di Tiongkok Punya Bisnis Penghancuran Foto Pernikahan

Wabah pneumonia misterius semakin bertambah di Tiongkok karena musim dingin yang akan tiba.

Dilansir dari indianexpress, berikut deretan fakta wabah pneumonia misterius yang terjadi di Tiongkok.

Baca juga: 5 Jembatan Kaca Terpanjang di Dunia, Ada Tiga di Tiongkok

1. Apa sebenarnya yang terjadi?

Telah terjadi peningkatan laporan insiden penyakit pernapasan di Tiongkok.

Pertama kali dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok pada tanggal 13 November dalam konferensi pers, penyakit ini telah menyebabkan lonjakan jumlah pasien rawat inap, dan banyak rumah sakit yang memperingatkan akan harus menunggu lama.

Situasi ini menjadi sorotan minggu ini ketika WHO meminta informasi lebih lanjut kepada Tiongkok, dengan mengutip laporan Program Pemantauan Penyakit Berkembang (ProMED) mengenai kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak.

2. Di mana lonjakan ini terjadi?

Infeksi telah menyebar luas di wilayah timur laut Tiongkok, dengan Beijing dan Liaoning, yang berjarak 800 km, menjadi dua pusat utama penularan.

“Salah satu rumah sakit besar di Beijing melaporkan bahwa rata-rata setiap hari, mereka menerima sekitar 1.200 pasien memasuki ruang gawat darurat,” lapor Al Jazeera pada hari Kamis.

3. Siapa yang paling terkena dampak wabah ini?

Kasus yang terjadi pada anak-anak sangatlah tinggi, dimana sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakit adalah anak-anak.

Sekolah-sekolah di Beijing melaporkan tingkat ketidakhadiran yang tinggi, bahkan meliburkan seluruh kelas setidaknya selama seminggu jika beberapa siswa sakit.

Beberapa ahli telah mencatat bahwa tingginya insiden penyakit ini pada anak-anak sebenarnya merupakan hal yang positif, hal ini menunjukkan bahwa orang yang lebih tua memiliki kekebalan terhadap patogen yang merajalela.

Halaman
123