Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Seorang Mahasiswa Nekat Makan Karya Seni Pisang Bernilai Rp 1,8 Miliar, Alasannya Sepele

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pisang. Seorang pengunjung Museum Seni Leeum di Korea Selatan memakan memakan karya seni berupa pisang berjudul 'Comedian' karya Maurizio Cattelan yang diperkirakan bernilai Rp 1,8 miliar.

Bahkan bagi mereka yang telah memahami karya seninya, seperti David Datuna, karya seni Cattelan adalah produk "jenius".

Baca juga: 4 Museum Kereta Api di Indonesia, Pilihan Wisata Edukatif untuk Liburan Akhir Pekan

Karya Cattelan sebelumnya termasuk "Amerika," sebuah toilet emas 18 karat senilai lebih dari USD 6 juta.

Ada pula "Il Dito", sebuah patung jari tengah yang terletak di seberang bursa saham Milan.

Dalam kasus "Comedian", Galeri Perrotin mengatakan bahwa pisang adalah "simbol perdagangan global, makna ganda, serta alat klasik untuk humor.”

Cattelan menggunakan objek sehari-hari dalam karya seninya sebagai "kendaraan kesenangan sekaligus kritik."

Ilustrasi pisang. Seorang pengunjung Museum Seni Leeum di Korea Selatan memakan memakan karya seni berupa pisang berjudul "Comedian" karya Maurizio Cattelan yang diperkirakan bernilai Rp 1,8 miliar. (Flickr/ Carlos Luz)

Noh Huyn-soo tampaknya menemukan makna tersendiri dalam karya seni tersebut.

Ia mengatakan bahwa "merusak karya seni modern juga dapat (ditafsirkan sebagai) karya seni."

Baca juga: Video Viral di TikTok, Museum di Cirebon Disebut Tempat Anti Galau, Isinya Barang-barang Santet

"Kupikir itu akan menarik, bukankah itu ditempel di sana untuk dimakan?" ungkap Noh Huyn-soo.

Para pengamat acara tersebut mencatat bahwa karya Cattelan, meskipun bersifat komedi dan sering kali menjadi kritik terhadap politik dan masyarakat, masih menghasilkan jutaan dolar bagi sang seniman.

Salinan pertama "Comedian" di Miami Art Basel dijual seharga USD 120.000, dan salinan kedua dijual dengan harga yang sama.

Museum juga pernah menjual salinan lainnya dengan harga USD 150.000.

"Saya telah bepergian ke 67 negara di seluruh dunia dalam tiga tahun terakhir, dan saya melihat bagaimana kehidupan masyarakat," kata David Datuna.

"Jutaan orang sekarat tanpa makanan. Lalu dia menaruh tiga buah pisang di dinding seharga setengah juta dolar?" imbuhnya.

Setelah debut “Comedian” di Miami Art Basel, banyak yang menyatakan kekecewaannya karena karya tersebut terjual ribuan dolar dan bahkan dianggap sebagai seni.

Beberapa individu, perusahaan, dan organisasi secara terbuka mengejek artikel tersebut secara online.

Dengan mengingat kritik-kritik ini, mungkin masuk akal mengapa beberapa orang ingin mencoba karya yang menurut Art Net menarik "garis antara dunia seni dan anarki total."

Baca juga: Turis Ditangkap gegara Hancurkan Patung Romawi di Museum, Pengacara: Dia Kena Sindrom Yerusalem

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.