Selain itu, saat itu air laut sedang surut.
Fenomena pasang-surut air laut memang kerap terjadi setiap hari.
Baca juga: Video Viral, Beruang Hitam di Kebun Binatang Tirukan Gerakan Flower Handshake Bareng Pengunjung
Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan, biasanya daratan akan terlihat jauh saat air laut surut.
"Daratannya kelihatan jauh, itu hal yang biasa, tergantung lokasinya, tidak semua lokasi bisa begitu (jauh surutnya)," ujar Eko, dikutip dari Kompas.com, Selasa (31/10/2023).
"Jarak dari garis pantai terhadap garis tersurut tidak sama untuk setiap daerah, ada yang 300 meter, ada yang 500 meter, ada yang cuma 50 meter, tergantung daerahnya," sambungnya.
Biasanya, lanjut Eko, penduduk sekitar bisa membedakan mana fenomena air laut surut yang membahayakan dan wajar.
"Kalau dipastikan itu sesuatu yang lazim di suatu daerah dengan proses surut yang gradual ya nggak apa-apa (berjalan hingga tengah laut)," ujar dia.
Jika sudah dipastikan fenomena itu merupakan fenomena air laut surut biasa, maka tidak masalah untuk berjalan di tengah laut.
Bahkan tetap aman, sekalipun berjalanan hingga jauh dari daratan yang sesungguhnya.
Namun, menurut Eko, ada hal yang harus diperhatikan.
"Nggak masalah, apalagi kalau sudah tahu itu proses menuju surut (harian), yaitu airnya semakin hilang, semakin hilang. Tapi kalau airnya menuju pasang, semakin banyak, semakin banyak, ya cepat segera kembali ke daratan," jelasnya.
Baca juga: Video Viral Bukit Teletubbies Bromo Kembali Menghijau usai Kebakaran, Benarkah Demikian?
Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Nyelonong Masuk ke Stasiun Yogyakarta, Kondisi Mabuk Berat
Meski prosesnya perlahan, air laut yang pasang tentu akan menimbulkan potensi bahaya.
"Hati-hati, bukan karena air lautnya mau menenggelamkan kita, tapi gelombang yang menyertai itu bisa menarik kita, arusnya bisa menarik kita," tutupnya.
(TribunTravel.com/SA)
Baca tanpa iklan