TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah mendengar Doggerland?
Doggerland adalah daratan yang pernah ada di kawasan Laut Utara.
Baca juga: Heboh Wisatawan Temukan Bangkai Makhluk Aneh Terdampar Jauh di Daratan, Diduga Bangkai Belut Moray
Baca juga: Viral di Medsos, Google Maps Street View Rekam Penampakan Mirip Bigfoot di Daratan Rusia
Sayang perubahan iklim membuat Doggerland perlahan menghilang.
Doggerland menyimpan beragam penemuan yang menarik perhatian ilmuwan.
Baca juga: Fakta Unik Lesotho, Negara yang Terkurung Daratan di Afrika
Baca juga: Peneliti Beri Bukti Tentang Gurun Sahara yang Pernah Jadi Daratan Hijau Subur
Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, berikut deretan fakta unik Doggerland.
Periode Zaman Es Terakhir
Doggerland ada selama periode Pleistosen Akhir, yang dikenal sebagai zaman es terakhir.
Zaman es terakhir ini berlangsung sekitar 2,6 juta tahun yang lalu hingga sekitar 11.700 tahun yang lalu.
Pada masa itu, sejumlah besar air laut terperangkap dalam bentuk es, menyebabkan permukaan laut jauh lebih rendah daripada sekarang.
Lokasi
Doggerland terletak di wilayah yang sekarang merupakan perairan Laut Utara, membentang dari apa yang sekarang merupakan pantai timur Inggris hingga Belanda, dan hingga pantai barat Skandinavia.
Wilayah ini merupakan perpanjangan daratan kontinental Eropa.
Baca juga: Viral Seorang Wanita Menikahi Anaknya Sendiri, Picu Kontroversi hingga Disebut Aib Bagi Negara
Ekosistem
Doggerland adalah wilayah yang subur dengan iklim yang relatif dingin.
Wilayah ini memiliki padang rumput, hutan, sungai, dan sungai besar yang mengalir.
Ekosistem ini menawarkan kehidupan liar yang beragam, termasuk mammoth, bison, gajah, rusa, dan berbagai spesies hewan lainnya.
Penghuni Manusia
Manusia prasejarah tinggal di Doggerland selama ribuan tahun.
Mereka memanfaatkan kekayaan alam wilayah ini untuk mencari makanan, membangun pemukiman, dan berburu.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa Doggerland telah menjadi rumah bagi manusia selama masa pleistosen, dan beberapa sisa pemukiman dan peralatan batu telah ditemukan di bawah laut.
Kehancuran dan Submersi
Seiring berakhirnya zaman es terakhir dan meningkatnya suhu global, gletser mencair, menyebabkan peningkatan permukaan laut.
Wilayah Doggerland perlahan tenggelam, dan laut Utara yang terus meningkat akhirnya menutupi hampir seluruh wilayah ini pada sekitar 6.500 hingga 6.200 tahun yang lalu.
Penelitian Modern
Doggerland telah menjadi sumber penelitian intensif oleh ilmuwan modern, terutama para ahli arkeologi bawah air dan geologi.
Mereka telah menemukan banyak bukti peninggalan manusia kuno dan jejak pemukiman yang tertimbun di bawah dasar laut.
Berikut beberapa penemuan penting di Doggerland
Alat-alat Batu: Banyak alat batu seperti kapak, mata panah, dan perkakas lainnya yang digunakan oleh manusia prasejarah telah ditemukan di bawah dasar laut di sekitar Doggerland. Alat-alat ini adalah bukti keberadaan manusia di Doggerland dan penggunaannya dalam aktivitas sehari-hari.
Pemukiman: Sisa-sisa pemukiman manusia prasejarah, termasuk fondasi bangunan dan artefak sehari-hari, telah ditemukan di bawah permukaan laut. Ini memberikan wawasan tentang bagaimana manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi dalam lingkungan Doggerland.
Sisa-sisa Fauna: Penemuan sisa-sisa hewan, seperti gading gajah, tulang mammoth, gading gading, dan tulang hewan lainnya, mengungkapkan informasi tentang fauna yang ada di wilayah ini selama masa itu.
Bukti Perubahan Iklim: Penemuan lapisan dan deposit di bawah laut telah membantu ilmuwan dalam memahami perubahan iklim yang terjadi selama masa tersebut. Ini termasuk bukti perubahan suhu dan fluktuasi permukaan laut selama Zaman Es Akhir dan setelahnya.
Jalur Perjalanan: Temuan yang mengungkap jalur perjalanan manusia prasejarah melintasi Doggerland memberikan gambaran tentang bagaimana manusia bergerak di sekitar wilayah ini dalam pencarian sumber daya alam.
Kegiatan Perburuan: Beberapa penemuan seperti tombak batu, mata panah, dan peralatan berburu lainnya menunjukkan bahwa manusia prasejarah di Doggerland juga melakukan kegiatan berburu untuk mencari makanan.
Peninggalan Kebudayaan: Temuan seni dan ornamen seperti ukiran pada perhiasan atau hiasan tubuh menunjukkan adanya aktivitas artistik dan kebudayaan di antara manusia prasejarah yang mendiami wilayah ini.
Ambar/TribunTravel
Baca tanpa iklan