Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Keberadaan Kampung Mati di Semarang, Benarkah Ditinggalkan karena Gangguan Mistis?

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan salah satu rumah di lokasi 'kampung mati' di Cepoko, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.

Sementara Musanusi, salah satu pekerja yang ikut membangun rumah itu mengaku kaget, saat mendengar bekas proyek rumahnya kini disebut sebagai kampung mati.

"Ini harus diluruskan. Jadi bukan kampung mati, dulunya memang ada aktivitas di situ. Ada yang menghuni, tapi bukan berarti kampung mati," ucapnya.

Baca juga: Rekomendasi 5 Pusat Oleh-oleh di Semarang yang Lengkap dan Murah

Dikatakan Musanusi, dahulu lokasi tersebut, menjadi kompleks perumahan golongan menengah.

Adapun rumah tersebut dibangun sekitar tahun 1980-an.

Ilustrasi rumah mewah. (Unsplash/Florian Schmidinger)

Namun, kondisi di Kelurahan Cepoko yang dulu masih sepi, membuat keamanan perumahan tersebut minim.

"Dulu awalnya itu hanya 2-3 rumah. Terus nambah-nambah. Tapi karena di sini dulu sepi, ada garong masuk rumah. Minta-minta uang, terus yang punya rumah takut," jelasnya.

Baca juga: Penyebab Kecelakaan Karambol di Tol Ungaran-Semarang Terungkap: Bus Murni Jaya Jadi Biang Kerok

Musanusi pun menyebut, kawasan perumahan tersebut mulai kosong sekitar tahun 2000-an.

"Itu tanah sekitar 5 hektar sudah kosong sejak tahun 2000-an," imbuhnya.

Di sisi lain, Sanusi menampik perumahan tersebut sebagai tempat angker.

Menurutnya, warga sekitar tak pernah menjadi korban teror seperti yang tersebar di media sosial.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita di Balik Viral 'Kampung Mati' di Cepoko Semarang, Ditinggal Penghuni karena Kasus Pencurian.