Pelaku merupakan anak seorang profesor.
Dia adalah seorang siswa di sebuah sekolah swasta di Bangkok.
Ketika polisi menggeledah kamar remaja itu di rumahnya, mereka menemukan banyak butir amunisi termasuk 49 peluru 9 mm dan 15 selongsong peluru dengan berbagai ukuran.
Pencarian di polselnya dilaporkan menemukan video dia berlatih menggunakan senjata api.
Kepala Polisi Nasional Thailand Pol Jenderal Torsak Sukvimol, mengatakan remaja tersebut telah dibawa ke Kantor Polisi Pathumwan untuk diinterogasi.
Kepada polisi, remaja itu mengaku mendengat suara-suara yang menyuruhnya untuk menembak orang-orang.
Sebagaimana dikutip dari Bangkok Post, Torsak menyampaikan, anak laki-laki itu pernah menerima perawatan karena masalah kesehatan mental di Rumah Sakit Rajavithi.
Tetapi, dia tidak ingin membahas rincian lebih lanjut mengenai hal itu karena tersangka masih di bawah umur.
Baca juga: 5 Restoran Hits di Asiatique Bangkok Buat Makan Malam, Cocok Dikunjungi setelah Berburu Oleh-oleh
Kronologi penembakan di mal Bangkok
Bangkok Post melaporkan, drama maut ini berlansung kurang dari 90 menit sejak remaja tersebut memasuki mal hingga saat ia menyerah tanpa perlawanan.
Menurut kronologi yang diberikan polisi, penembak memasuki mal Siam Paragon melalui BTS Link 2 pada pukul 15.35 waktu Bangkok.
Video keamanan menunjukkan dia membawa tas bahu saat dia berjalan ke lantai M lima menit kemudian dan lalu masuk ke kamar kecil.
Video dan foto yang diposting di media sosial menunjukkan seorang pria Thailand berambut panjang yang mengenakan kemeja hitam dan celana kamuflase, mengenakan topi baseball berbendera Amerika, dan membawa pistol.
Pada pukul 16.10, suara tembakan terdengar dari dalam kamar kecil, dan pria bersenjata itu keluar dan terus menembak.
Pada pukul 16.25 dia pergi ke lantai dua dan melanjutkan aksi penembakan.
Baca tanpa iklan