Jika kamu memiliki restoran yang sangat ingin dikunjungi, tidak ada salahnya untuk menelepon terlebih dahulu dan memesan meja atau melihat apakah kamu dapat melakukan reservasi online — terutama di akhir pekan.
Jika bisa, minta hotel kamu untuk membantu melakukan reservasi.
Jika ingin mencoba bahasa Jepang, kamu dapat menelepon dan meminta reservasi (“ yoyaku o shitai ”).
Jika ingin pergi ke tempat yang tidak menerima reservasi tetapi kamu tahu tempat itu populer atau terkenal di Instagram, bersiaplah untuk menunggu.
Mengantre di restoran bukanlah hal yang aneh di Jepang.
Berikut adalah daftar singkat frasa yang bisa kamu gunakan saat mencoba membuat reservasi melalui telepon.
- Yoyaku wo shitai no desu ga. Saya ingin membuat reservasi.
- Daijobu desu ka? Apakah tidak apa-apa?
- Watashi no namae wa… Nama saya adalah…
- Gatsu ~ nichi no ~ ji wa daijoubu desu ka? Apakah [bulan] [hari] [waktu] baik-baik saja?
- ~nin de onegai shimasu. [jumlah] orang, tolong.
2. Batasan diet dan permintaan menu
Pembatasan diet tidak bisa dianggap enteng, tapi sayangnya, tidak semudah itu di Jepang.
Jika kamu memiliki pantangan makanan, disarankan agar membawa kartu yang menjelaskan alergi atau pantangan dalam bahasa Inggris dan Jepang sehingga staf dapat memahami apa yang kamu butuhkan.
3. Minta rekomendasinya
Sekarang setelah kamu memiliki menu, apa yang kamu pesan? Jika beruntung, kamu mungkin memiliki gambar di menu atau melihat shokuhin sampuru (model makanan plastik di luar beberapa restoran).
Jika bingung, kamu bisa bertanya pada pelayan.
“ Osusume wa nan desu ka? ( standar/populer)”
Ini diterjemahkan menjadi "Apa rekomendasi Anda?" dan merupakan pertanyaan umum di restoran Jepang.
Terkadang rekomendasi restoran bahkan dicantumkan pada menu dengan peringkat hidangan teratas.