Tak lama kemudian, Foster akhirnya menemukan tempat untuk barang bawaannya, namun kemudian didekati oleh dua awak kabin yang juga menuduhnya agresif.
Namun Foster mengabaikannya karena ia menangis dan kesal.
Beberapa saat kemudian, dia dan keluarganya diusir dari penerbangan oleh pramugari yang pemarah dan lainnya.
Baca juga: Video Viral, Penumpang Batik Air Terjebak di Pesawat, Lampu & AC Mati Bikin Panik dan Histeris
Ketika mereka bertanya mengapa mereka dikeluarkan dari pesawat, mereka diberitahu bahwa itu karena Foster agresif.
"Seluruh pesawat dapat melihat bagaimana dia (pramugari) bersikap terhadap saya," kata Foster.
Setelah itu, pramugari terpaksa mengeluarkan 180 penumpang dari pesawat.
"Setiap penumpang di sana bersorak pada pramugari ini, yang notabene mengaku sebagai manajernya," kisah Foster.
"Semua orang kembali ke dalam dan tiga mobil polisi tiba. Rasanya seperti sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya, lalu nama saya, suami, saudara laki-laki, dan ibu saya dipanggil melalui speaker untuk datang ke Gate 8," sambungnya.
Foster menceritakan, ia dan keluarganya ditemui oleh delapan petugas polisi dan dua karyawan Swissport dan diberitahu bahwa mereka tidak akan diizinkan kembali ke penerbangan sesuai keputusan maskapai.
Ia mengaku mereka kemudian diantar keluar bandara oleh polisi dan harus menunggu tiga jam untuk mendapatkan kembali bagasi terdaftar mereka.
Baca juga: 2 Jam Mengudara, Pesawat Mendadak Putar Balik Gara-gara Penumpang Alami Diare
"Jadi, sepanjang hari itu kami berada di bandara Belfast dari jam satu siang hingga jam 9 malam itu bersama anak kami. Kaki saya sangat bengkak dan sakit. Saya menangis tak terkendali karena hal ini terjadi pada kami tanpa alasan apapun," jelas Foster.
"Saya sangat trauma sampai-sampai saya tidak tahu bagaimana saya bisa terbang lagi," sambungnya.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Easy Jet membantah melakukan kesalahan dan mengklaim keluarga Foster berperilaku mengganggu.
"Kru kabin dan darat EasyJet dilatih untuk menilai dan mengevaluasi semua situasi dan bertindak cepat dan tepat untuk memastikan bahwa keselamatan penerbangan dan penumpang lainnya tidak terganggu kapanpun," kata juru bicara itu.
"Kapten mengambil keputusan untuk meminta seluruh penumpang dalam penerbangan untuk kembali ke terminal sehingga situasi dapat teratasi dan segera setelah itu mereka kembali naik dan pesawat melanjutkan perjalanan ke Ibiza," sambungnya.
Baca tanpa iklan