Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Pernikahan Mewah di Tengah Pasar Tradisional, Pedagang jadi Penyedia Makanan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral pernikahan digelar di tengah pasar tradisional

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral pernikahan mewah di tengah pasar tradisional.

Selain menjadikan pasar tradisional lokasi pernikahan, keluarga pengantin juga menghadirkan para pedagang sebagai penyedia makanan.

Baca juga: Polemik Umat Hindu Tak Boleh Ibadah di Candi Ijo Jogja, Dispar Sleman Bilang Begini

Viral pernikahan mewah digelar di pasar tradisional, tamu boleh pulang bungkus makanan (TikTok @blessing07_.)

Baca juga: Harga Tiket Masuk Puri Mataram 2023, Tempat Wisata Hits di Sleman Jogja yang Cocok Buat Keluarga

Warga yang hadir di pesta pernikahan di tengah pasar tradisional tersebut boleh membungkus makanan untuk dibawa pulang.

Seperti apa penampakan pesta pernikahan unik di tengah pasar tradisional tersebut?

Baca juga: 49 Lokasi Penukaran Uang Baru di Jogja untuk Lebaran 2023, Tersebar di Sleman sampai Gunungkidul

Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Sleman Jogja Buat Healing, Cek Harga Tiket Masuk dan Hotel Terdekat

Sebuah video memperlihatkan pesta pernikahan di pasar beredar viral di media sosial.

Video tersebut dibagikan oleh akun TikTok @blessing07_.

Dalam video tersebut memperlihatkan sebuah dekorasi pesta pernikahan lengkap dengan janur kuning di bagian pintu masuk pasar.

Kemudian memasuki pasar tersebut, ternyata di dalamnya ada sebuah pesta pernikahan.

Terlihat pula beberapa pedagang di pasar tersebut menjadi penyedia makanan.

Pesta pernikahan itu juga dilengkapi dengan panggung hiburan seperti acara pada umumnya.

"Unik nih nikahan di pasar. Kalo kalian pengen nikahan di mana guys??" tulis pemilik akun, dikutip pada Selasa (12/9/2023).

Dari video tersebut diketahui bahwa pesta pernikahan tersebut digelar di Pasar Ngijon, Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah.

Lantas bagaimana ide resepsi pesta pernikahan di pasar ini muncul?

Kakak kandung mempelai perempuan, Rahmat Faizul M, membenarkan resepsi pernikahan tersebut.

Ia menjelaskan, pesta tersebut berlangsung pada Minggu (10/9/2023) lalu.

Sementara, prosesi akad nikah sendiri tidak dilakukan di pasar, melainkan di masjid.

Ternyata, ide menyelenggarakan pesta pernikahan di pasar ini datang dari sang ayah.

Alasannya, karena pasar tersebut berada di depan rumah dan memiliki tempat yang luas.

"Kami keluarga, terutama bapak di sini kepikiran kenapa nggak di pasar saja. Kan pertama (lokasi pasar) depan rumah, tempatnya luas, kalau soal penataannya kan bisa diatur," ucap Rahmat, dikutip dari Kompas.com.

Akhirnya, ide tersebut disetujui oleh kedua belah pihak keluarga dan pengantin hingga dieksekusi di Pasar Ngijon.

Selain menerapkan konsep pesta pernikahan pada umumnya, keluarga pengantin menghadirkan para pedagang sebagai penyedia makanan.

Baca juga: 5 Tempat Sewa Mobil di Sleman, Siap Mengakomodasi untuk Agenda Liburan Akhir Pekan

Potret pesta pernikahan di pasar tradisional, tamu boleh pulang bungkus makanan (TikTok @blessing07_.)

"Konsep di pasar kita mencoba konsep baru, toh juga cuman tepat depan rumah. Konsepnya kayak pasar pada umumnya, ada pedagang. Cuman bedanya ini didekorasi sama ada pelaminan, sama ada hiburan musik," urainya.

Faiz menceritakan, terapat acara kirab bagi kedua pengantin setelah melakukan akad menuju ke pasar Ngijon.

Dalam prosesi kirab tersebut, keluarga turut mengundang paguyuban-paguyuban kesenian.

"Kami mengandeng paguyuban kesenian di sekitar, ya memang tidak semua cuman kita undang untuk ikut meramaikan. Ya kirab sebentar, ya buat hiburan masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, menu makanan yang disediakan pun berasal dari para pedagang yang sehari-hari berjualan di Pasar Ngijon.

Sehingga, para pedagang pun turut andil dalam acara pernikahan tersebut.

Baca juga: Foto-foto Pernikahan Reza DA dan Amirah Karaman, Laksanakan Ijab Kabul dengan Bahasa Arab

"Memang ada katering untuk beberapa tamu khusus. Tapi untuk makanan yang lain ya pedagang-pedagang di pasar, semua pedagang diikutkan. Terutama yang jualan makanan jadi, seperti kayak cenil, dawet, jenang," ucapnya.

Menurut Faiz, konsep resepsi di pasar juga untuk mengangkat UMKM. Selain itu juga turut mempromosikan Pasar Ngijon.

"UMKM dan promosi pasar itu sendiri. Kan prinsipnya bapak saya. Suatu daerah ekonominya berjalan ketika pasarnya ramai, pasar tradisional maksudnya. Ya untuk mewujudkan itu salah satunya dengan bikin nikahanya di pasar," ungkapnya.

"Bukan hanya nikahan, pasar itu kan bisa dijadikan alternatif venue event yang mungkin biasanya di tempat A, di tempat B, pasar juga bisa lho, kan tempatnya juga luas. Kalau mau konsumsi juga sudah ada pedagangnya," imbuhnya.

Masyarakat Umum Bisa Hadir

Lebih lanjut, Faiz bercerita sebenarnya terdapat undangan khusus pada acara resepsi pernikahan tersebut.

Tetapi, masyarakat umum bisa ikut hadir meramaikan acara.

"Bapak, atau keluarga itu kan tidak pernah membatasi, monggo yang mau datang. Malah kadang kita nggak tahu ini siapa yang datang," tegasnya.

Resepsi lanjut Faiz digelar dari pukul 10.30 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB.

Hanya saja, tamu yang masih ingin menikmati makanan pasar masih dipersilahkan.

"Ketika acara kami tutup kan masih ada makanan atau jajanan, nah itu monggo mau dibungkus, atau mau dimakan di situ silahkan," ujarnya.

Tantangan Dekorasi

Lebih lanjut, Faiz mengatakan, dekorasi di pasar menjadi tantangan terbesar dalam resepsi pernikahan ini.

Sebab, pasar tentu memiliki layout berbeda dengan gedung.

Terlebih, pengerjaan dekorasi harus menyesuaikan dengan aktivitas para pedagang.

Bahkan, pemasangan lampu pun memakan waktu satu minggu.

"Di pasar kan hari-harinya juga buat jualan, jadi untuk settingnya butuh seminggu, karena kami setting setelah kegiatan pasar selesai tiap harinya," ucapnya.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul UNIK! Penikahan Digelar Mewah di Pasar, Pedagang jadi Penyedia Makanan, Tamu Pulang Boleh Bungkus