Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Penumpang Mengaku Harus Merangkak setelah Staf Pesawat Membuatnya Terjatuh dari Kursi Roda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suasana di kabin pesawat.

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang Qantas mengatakan dia merangkak di sepanjang lorong menuju tempat duduknya setelah seorang anggota staf menyebabkan dia terjatuh dari kursi rodanya.

Nikita Bennett, penderita Cerebral Palsy, sedang dalam perjalanan pulang dari Melbourne, Australia ke kota regional Mildura, pada hari Selasa.

Baca juga: Penumpang Memaksa Masuk Ruang Kokpit, Sempat Berusaha Buka Pintu saat Pesawat Lepas Landas

Ilustrasi Maskapai Penerbangan Qantas (Pixabay/ New Lower Price)

Baca juga: Penumpang Minta Refund Tiket Pesawat karena Duduk di Dekat Anjing yang Terus Kentut dan Berliur

Ada keterlambatan dalam membawakannya kursi roda di gerbang meskipun sudah membuat permintaan sebelumnya, katanya kepada 7News.

Dilansir dari insider, ketika dia akhirnya naik ke pesawat, Bennett mengatakan kursi roda tersebut dipegang dengan kasar oleh seorang pekerja Qantas dan menyebabkan dia terjatuh.

Baca juga: Video Viral, Penumpang Batik Air Terjebak di Pesawat, Lampu & AC Mati Bikin Panik dan Histeris

Baca juga: Penumpang Terjebak di Pesawat Selama 8 Jam, Penerbangan Kemudian Dibatalkan

'Dia menarik cukup keras dan kursi itu terlepas dari bawah saya, dan saya pada dasarnya terjatuh di atas diri saya sendiri,' katanya kepada outlet tersebut.

Adiknya, Sarah Bennett, yang bepergian bersamanya, mengatakan kepada 7News: "Dia mulai menarik Nikita, Nikita berkata, 'tolong berhenti, aku terjatuh' dan kemudian dia meraihnya dan dia berkata, 'Aku ikut nyeri'."

Setelah terjatuh dari kursi rodanya, Nikita Bennett mengatakan dia menyeret dirinya sepanjang lorong untuk mencapai tempat duduknya, dan menambahkan bahwa dia "terkejut".

Qantas telah meminta maaf kepada Bennet atas insiden tersebut, katanya dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh NCA NewsWire , namun menambahkan bahwa dia telah menolak bantuan.

“Tim kami di dalam pesawat jelas sedih dengan situasi ini, meminta maaf dan menawarkan bantuan untuk duduk, namun dia menolaknya,” bunyi pernyataan tersebut.

Insiden ini terjadi pada minggu yang sama ketika CEO Qantas Alan Joyce mengumumkan pengunduran dirinya dua bulan lebih awal menyusul serangkaian kontroversi .

Maskapai ini digugat oleh Komisi Persaingan dan Konsumen Australia karena menjual tiket penerbangan yang sudah diketahui telah dibatalkan dan menyesatkan pelanggan tentang pengembalian uang.

Joyce juga menghadapi kritik karena diberikan paket $24 juta saat dia pergi setelah 15 tahun bertugas.

Maskapai ini juga mendapat kecaman karena memberhentikan 1.700 staf darat pada tahun 2020 dalam sebuah tindakan yang mungkin melanggar Undang-Undang Fair Work Australia.

Baca juga: Cara Dapat Diskon Tiket Kereta Api Sebesar 20 Persen untuk Penumpang Disabilitas

Kisah lain - Seorang penumpang pesawat tertembak saat penerbangan.

Peluru tersebut ditembakkan dari darat menembus dinding pesawat.

Ilustrasi pesawat yang bersiap lepas landas (Avel Chuklanov /Unsplash)
Halaman
123