Mereka dapat meninggalkan pesawat atas kemauan mereka sendiri dan mengatur penerbangan baru dengan biaya mereka sendiri, atau mereka dapat diantar keluar pesawat oleh pihak keamanan dan dimasukkan dalam daftar larangan terbang.
"Saat mereka bertanya kenapa, dia bilang mereka (penumpang) kasar kepada pramugari. Tentu saja tidak! Mereka kesal dan tegas, tapi tidak kasar!" tulis Benson.
Meski seorang laki-laki di baris yang sama mencoba menjelaskan situasinya kepada pilot, namun penumpang tersebut diantar turun dari pesawat.
Baca juga: Penerbangan Dialihkan, Penumpang Tertahan di Pesawat Berjam-jam Tanpa Makanan dan Akses ke Toilet
"Hal berikutnya yang kita tahu, petugas keamanan turun ke kabin dan mengawal kedua wanita itu turun dari pesawat! Untuk apa? Menolak untuk muntah selama lima jam!" jelas Benson.
Dalam sebuah pernyataan, Air Canada mengatakan maskapai tersebut telah meminta maaf kepada pelanggan.
"Kami sedang meninjau masalah serius ini secara internal dan telah menindaklanjutinya dengan pelanggan secara langsung karena prosedur operasi kami tidak diikuti dengan benar dalam hal ini," kata perwakilan maskapai.
"Kami tetap berhubungan dengan mereka mengenai masalah ini," imbuhnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, insiden serupa juga sempat terjadi.
Pekan lalu, penerbangan Delta Air Lines dari Atlanta ke Barcelona terpaksa berbalik arah karena seorang penumpang yang diduga diare menyebabkan bau menyengat di pesawat.
Kemudian pada Juli, seorang jurnalis dalam penerbangan Air France harus menahan bau darah busuk bercampur sisa kotoran.
Hal ini terjadi setelah awak maskapai gagal membersihkan secara menyeluruh ketika seorang penumpang pada penerbangan sebelumnya mengalami pendarahan.
Baca juga: Nasib Sial Penumpang Pesawat, Liburannya Kacau dan Terdampar di Bandara karena Penerbangan Dialihkan
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Baca tanpa iklan