1. Kota Bersejarah Ayutthaya
Didirikan pada 1350, kota bersejarah Ayutthaya berkembang pesat antara abad ke-14 dan ke-18.
Pada 1767, tentara Burma menyerang dan membakarnya, tetapi reruntuhannya masih berbicara tentang masa lalunya yang gemilang dan menjadi situs arkeologi penting dengan biara-biara seperti Wat Mahathat dan Wat Phra Si Sanphet.
Tiga sungai yang mengelilinginya — Chao Phraya, Pa Sak, dan Lopburi — menambahkan keindahan nyata pada arsitekturnya yang megah, yang merupakan perpaduan antara gaya Khmer dan Sukhothai awal.
Khmer adalah bentuk arsitektur Angkor yang mengambil inspirasi dari teknik pemotongan batu India yang terlihat jelas di kuil-kuil di negara tersebut.
Ayutthaya makmur selama abad ke-9 hingga ke-15.
Phra Nakhon Si Ayutthaya atau Kota Bersejarah Ayutthaya dikelola sebagai taman nasional dan dilindungi di bawah Undang-Undang tentang Monumen Kuno, Barang Antik, Benda Seni, dan Museum Nasional sebagaimana ditetapkan oleh hukum Thailand.
Selain signifikansi sejarahnya, Ayutthaya adalah surga pecinta kuliner.
Tahun terdaftar jadi Situs Warisan Dunia UNESCO: 1991
Cara Mencapai: Kota Bersejarah Ayutthaya berjarak sekitar 86 km dari Bangkok
2. Kota Bersejarah Sukhothai dan Kota Bersejarah Terkait
Ibukota kerajaan pertama Siam pada abad ke-13 dan ke-14, Sukhothai memiliki gaya arsitektur Thailand yang sangat berbeda dari Khmer.
Kota Bersejarah Sukhothai mencakup tiga tempat lama — Sukhothai, Si Satchanalai, dan Kamphaeng Phet, yang bersama-sama dianggap sebagai satu entitas politik karena bahasa, sistem administrasi, pahatan, dan monumen Buddha serta faktor lainnya.
Selain itu, Sukhothai adalah rumah bagi seniman dan inovator brilian, yang memberikan identitas uniknya sendiri pada tempat ini.
Beberapa fitur yang menarik dari kota-kota ini termasuk sistem teknik hidrolik yang luar biasa yang ditugaskan pada masa itu serta bendungan, waduk, kolam dan kanal untuk irigasi tanah, dan parit yang membantu melindungi penduduknya.