David menyatakan bahwa informasi yang beredar di media sosial tak sepenuhnya benar.
Dikatakan David, ibu tersebut tidak berniat membuang bayinya.
Ibu itu justru ingin bunuh diri dengan cara melompat ke jalur KRL.
"Dari informasi petugas, itu si ibunya yang mau bunuh diri. Jadi percobaan bunuh diri," kata David, dikutip TribunTravel dari Kompas.com, Selasa (5/9/2023).
Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah ibu itu hendak mengajak buah hatinya untuk ikut bunuh diri atau tidak.
"Kami belum tahu, yang jelas kalau dari keterangan petugas (kereta), dia (ibu) yang mau bunuh diri," tutur David.
Baca juga: Video Viral Gunung Sumbing Kebakaran: 37 Pendaki Berhasil Dievakuasi, Jalur Pendakian Ditutup
Usai insiden tersebut, sang ibu telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kejadian serupa.
"Si ibu sudah membuat surat pernyataan untuk tak mengulangi perbuatannya. Kini sang ibu dan bayinya telah dipulangkan ke rumahnya," jelas David.
Apa itu baby blues syndrome?
Meski tak disebutkan penyebab sang ibu hendak bunuh diri, namun banyak netizen yang berspekulasi bahwa ia mengalami baby blues syndrome.
Beberapa orang mengalami baby blues dua hingga tiga hari setelah bayi lahir, dilaporkan Tribunnews.com.
Namun baby blues syndrome juga bisa bertahan hingga dua minggu.
Lalu, apa penyebabnya?
Baby blues syndrome dapat terjadi disebabkan oleh perubahan hormon setelah melahirkan.
Setelah melahirkan, jumlah hormon estrogen dan progesteron tiba-tiba menurun sehingga menyebabkan perubahan suasana hati.
Baca tanpa iklan