Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Video Viral

Viral Bule Makan di Acara Hajatan Warga Kulon Progo, Dikira Rumah Makan Prasmanan

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video viral bule di Kulon Progo makan di acara hajatan karena dikira rumah makan prasmanan.

Sayangnya, Pariman tak bisa berbahasa Inggris, begitu juga dengan dua bule itu yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

"Yaudah saya pakai bahasa Jawa aja biar lucu-lucuan gitu," ucapnya lagi.

Di video itu, Pariman mengatakan, monggo pinarak dahar (silakan datang, makan).

Dia mengaku bersyukur dua bule itu mau mampir makan dan minum, menikmati makanan dan lauk seadanya.

"Menikmati snack juga seadanya. Intinya sih begitu," terangnya.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Baru di Jogja yang Lagi Viral, Ada HeHa Stone Valley hingga Obelix Sea View

Pariman mengatakan usai menyantap hidangan dan mengobrol santai dengannya, dua bule itu pamit untuk pulang.

Sebelum beranjak pergi, Pariman memberikan bingkisan makanan atau biasa disebut angsul-angsul pernikahan kepada mereka.

"Waktu pulang itu saya perlakukan sama seperti tamu undangan, jadi tamu undangan kan masuk terus salaman, makan, duduk istirahat keluar dikasih snack. Yang bule juga seperti itu, jadi perlakuannya sama seperti orang kondangan," jelasnya.

Pariman tidak menyangka, aksinya mempersilakan bule menyantap hidangan hajatannya viral di media sosial.

Ilustrasi. (USA-Reiseblogger/Pixabay)

Aksi itu, setahu dia, direkam oleh kerabatnya.

"Mungkin ada beberapa saudara saya yang mengabadikan momen itu tapi kan saya enggak tahu ternyata seviral itu," ujarnya.

Dikatakan Pariman, alasan dia menyambut baik kedatangan dua bule itu lantaran sifat ramah tamah yang sudah menjadi karakter warga desa setempat.

"Alasannya sederhana. Ya saya kan satu orang desa. Orang desa memang ya kebiasaan kita di masyarakat seperti ini," ucapnya.

Alasan kedua karena Pariman merupakan salah satu pengelola Ekowisata Sungai Mudal, sehingga sudah terbiasa menerapkan prinsip Sapta Pesona.

Sapta Pesona sendiri adalah tujuh unsur yang terkandung di dalam setiap produk wisata serta dipergunakan sebagai tolok ukur peningkatan kualitas produk pariwisata.

Halaman
123