Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tragedi Lift Putus Tewaskan 5 Karyawan, Ayu Terra Resort Ubud Bali Dikosongkan, Para Tamu Dipindah

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kecelakan jalur lift terbuka di Ayu Terra Resort, Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali yang menewaskan lima orang pegawainya terjadi pada Jumat (1/9/2023).

Ayu Terra Resort Ubud Tutup Sementara

Suasana Ayu Terra Resort Ubud Bali yang sudah tutup total pada Minggu (3/9/2023). (Tribun Bali/ I Wayan Eri Gunarta)

Setelah kejadian tersebut, pada Minggu (3/9/2023) pagi, Ayu Terra Resort Ubud tampak tutup total.

Berdasarkan pantauan Tribun-Bali.com pada Minggu 3 September 2023 pagi, tidak ada aktivitas di dalam resor pasca pihak kepolisian melakukan penyelidikan tewasnya lima pegawai akibat tali lift putus.

Namun, terdapat beberapa sepeda motor yang diduga miliki korban serta kendaraan operasional resor.

"Pegawai, manajemen, humas maupun pemiliknya sudah tidak ada di sini. Sudah sepi, sudah tutup setelah petugas (kepolisian) pulang kemarin sore," ujar seseorang saat ditemui di depan resor.

Meskipun aparat kepolisian Polres Gianyar, Bali tak melarang Ayu Terra Resort beroperasi selama penyelidikan, pemilik resor tersebut memilih untuk menghentikan sementara operasionalnya.

Bahkan sejak Sabtu (2/9/2023) siang, para tamu yang menginap di telah meninggalkan resor dengan pemandangan lembah Sungai Ayung tersebut.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), saat mendatangi Ayu Terra Resort.

Cok Ace mengatakan, pihak pemilik untuk sementara telah menghentikan operasional resor.

Sebab pemilik dan pegawai masih trauma atas musibah yang menewaskan lima pegawai tersebut.

"Tanpa sepermintaan kita, ternyata yang punya resort ini sudah menghentikan sementara operasionalnya. Dan, tamu-tamu yang ada di sini juga sudah dipindahkan ke tempat lain," kata Cok Ace.

Saat itu Cok Ace datang bersama sopir dan ajudannya.

Kedatangannya ke sana, selain sebagai Wagub, juga pengurus PHRI Bali.

"Kami datang ke sini untuk menyampaikan duka yang mendalam pada adik-adik kita yang mengalami musibah," ujar Cok Ace.

"Saya selaku Wakil Gubernur dan PHRI Bali, datang untuk mencari tahu apa yang terjadi. Tapi untuk menyatakan salah atau tidaknya, tentu bukan kapasitas kami. Namun diketahui bahwa pemeriksaan terakhir lift ini November 2022. Konsultan yang memeriksa juga ada dan juga ada rekomendasi dari Disnaker Bali. Jadi, secara administrasi dan teknis, itu sudah melalui proses konsultan. Namun saat ini, pihak kepolisian akan memeriksa para konsultan tersebut apakah ada kesalahan atau kelalaian," imbuh tokoh Puri Agung Ubud tersebut.

Halaman
1234