Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Aditya Dwi Laksana membeberkan beberapa alasan mengapa LRT Jabodebek mengalami gangguan saat awal beroperasi.
Melansir Kompas.com, LRT Jabodebek dibekali teknologi Grade of Automation level 3 (GoA3) yang dilakukan secara otomatis tanpa masinis (driverless).
Namun demikian, tetap mengharuskan petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan.
"GoA3 ini merupakan teknologi yang pertama kali digunakan di Indonesia sehingga sumber daya yang ada pun masih perlu mengenal teknologi perkeretaapian tersebut mengingat kereta api ringan ini sebagian besar dibuat oleh Indonesia," jelas Aditya.
Baca juga: 8 Hal yang Harus Diketahui sebelum Naik LRT Jabodebek: Jam Operasional, Rute, sampai Kantong Parkir
Sistem GoA3 membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk kalibrasi, karena pengaturan program otomatis cukup rumit lantaran dioperasikan bukan oleh masinis.
"Untuk kalibrasi akurasinya sebenarnya memerlukan waktu yang cukup panjang, lebih dari 1 tahun," ujar Aditya.
Di sisi lain, menurut Aditya, masa uji coba operasional yang terlalu singkat juga menjadi salah satu faktor penyebab gangguan pada LRT Jabodebek.
"Uji coba dengan mengangkut penumpang yang sebenarnya dengan simulasi operasi penuh juga masih sangat minim dilakukan," ucap Aditya.
Seharusnya, sambung Aditya, saat ini LRT Jabodebek tidak dioperasikan secara komersial.
Melainkan dilakukan uji coba operasional terbatas.
"Untuk saat ini operasi LRT harus masih diperlakukan sebagai bagian dari uji coba komersial, untuk mengidentifikasi kelemahan yang harus segera diperbaiki," tutur Aditya.
Baca juga: LRT Jabodebek Jalan Aman Tanpa Masinis, Erick Thohir: Ini Kemajuan Teknologi
Baca juga: Cara Naik LRT Jabodebek dan Jadwal Keberangkatan dari Berbagai Stasiun
"Sepanjang kelemahan yang terjadi tidak berpotensi pada gangguan keselamatan penggunanya dan perjalanan kereta," imbuhnya.
Sebelum beroperasi penuh, LRT Jabodebek hanya diujicobakan selama enam hari dengan dua tahap, yaitu pada 12-16 Juli dan 26-27 Agustus 2023.
(TribunTravel.com/SA)
Artikel lain terkait LRT Jabodebek