Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Prancis Akan Larang Perempuan Muslim Pakai Abaya ke Sekolah

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perempuan Muslim memakai abaya. Prancis mengeluarkan aturan baru untuk perempuan Muslim yang masih sekolah, mereka dilarang memakai abaya selama di sekolah karena alasan tertentu.

Larangan yang dilakukan oleh Attal, yang dekat dengan presiden, Emmanuel Macron, telah menyebabkan perdebatan politik baru mengenai peraturan sekuler Perancis dan apakah peraturan tersebut mendiskriminasi minoritas Muslim di negara tersebut.

Juru bicara pemerintah, Olivier Véran, mengatakan abaya adalah pakaian keagamaan dan 'serangan politik, tanda politik' yang ia lihat sebagai tindakan 'menyebarkan agama' atau mencoba masuk Islam.

Baca juga: Wisatawan Prancis Tergelincir saat Turun ke Pantai Kelingking Bali, Bagaimana Kondisinya?

Ilustrasi perempuan Muslim memakai abaya. Prancis mengeluarkan aturan baru untuk perempuan Muslim yang masih sekolah, mereka dilarang memakai abaya selama di sekolah karena alasan tertentu. (Flickr/nada abdalla)

Dia mengatakan kepada saluran berita BFMTV bahwa sekolah adalah ruang sekuler.

Pemerintah belum menjelaskan secara pasti bagaimana abaya atau pakaian longgar bisa dilarang di sekolah, namun Attal mengatakan saran akan diberikan kepada kepala sekolah dalam beberapa hari mendatang.

Clémentine Autain, anggota parlemen dari partai kiri radikal La France Insoumise, mengkritik apa yang disebutnya sebagai 'polisi pakaian' dan menyebut larangan tersebut sebagai karakteristik penolakan obsesif terhadap umat Islam.

Jean-Luc Mélenchon, pemimpin La France Insoumise, mengatakan kembalinya anak-anak ke sekolah pada bulan September terpolarisasi secara politik oleh bentuk perang agama yang tidak masuk akal.

Politisi sayap kanan dan sayap kanan telah mendorong pelarangan abaya dan dalam beberapa tahun terakhir banyak yang berargumen bahwa larangan memakai semua simbol agama harus diperluas ke universitas dan bahkan orang tua yang menemani anak-anak mereka jalan-jalan ke sekolah.

Pemimpin sayap kanan Marine Le Pen melangkah lebih jauh dalam kampanye kepresidenannya tahun lalu, dengan mengusulkan untuk melarang semua jilbab di jalan-jalan umum.

Baca juga: Kebakaran Pantai Kelingking Nusa Penida, 25 Turis Sempat Terjebak & 1 Bule Prancis Luka-luka

Sophie Venetitay, dari serikat guru SNES-FSU, mengatakan penting untuk fokus pada dialog dengan siswa dan keluarga untuk memastikan larangan tersebut tidak membuat anak-anak menjauh dari sekolah negeri untuk bersekolah di sekolah agama.

"Yang pasti abaya bukanlah masalah utama bagi sekolah," katanya kepada Reuters, seraya menekankan bahwa kekurangan guru adalah masalah yang jauh lebih besar.

Abdallah Zekri, wakil ketua Dewan Kepercayaan Muslim Perancis, mengatakan abaya bukanlah pakaian keagamaan tetapi sejenis busana.

(TribunTravel.com/nrlintaniar)

Kumpulan artikel viral