"Tidak lama kemudian saya mendengar ledakan keras," kata dia.
"Saya bergegas menuju lokasi dan melihat sisa-sisa pesawat. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," imbuhnya.
Baca juga: Terbang dari Prancis, Neymar Dijemput Pesawat Mewah Boeing 747 Milik Sepupu PM Arab Saudi
Kecelakaan udara paling mematikan di dunia
Kecelakaan udara paling parah di dunia terjadi 30 Juni 1956 saat dua pesawat berbeda lepas landas dari Bandara Internasional Los Angeles.
Salah satunya adalah United Airlines Douglas DC-7 menuju Chicago.
Yang lainnya adalah Lockheed L-1049 Super Constellation Trans World Airlines dalam perjalanan ke Kansas City.
Namun jauh di atas Grand Canyon, saat pesawat melintasi jalur penerbangan untuk menuju tujuan masing-masing, mereka bertabrakan di udara.
Kecelakaan itu merupakan bencana besar, seperti yang kamu bayangkan; kedua pesawat jatuh dengan cepat ke bumi, 128 penumpang dan awak tewas.
Segera, negara itu angkat senjata atas peristiwa yang begitu mengerikan.
Baca juga: Pilot Ditemukan Meninggal di Toilet Pesawat, Sempat Merasa Tak Enak Badan
Baca juga: Curhatan Ibunda Pilot Pesawat yang Jatuh di Malaysia, Ungkap Kalimat Terakhir Sang Putra
Namun, pemerintah federal bertindak cepat, dan memprakarsai badan pengawas yang sekarang kita kenal sekarang sebagai Administrasi Penerbangan Federal (FAA) kurang dari dua tahun kemudian untuk mengawasi dan mengatur keselamatan penerbangan.
Plus, FBI menghabiskan lebih dari 250 juta dolar AS untuk meningkatkan sistem kontrol lalu lintas udara negara.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pesawat Jet Pribadi Jatuh di Jalanan Malaysia, 10 Orang Dilaporkan Tewas: Termasuk Penumpang dan Kru.