Dijelaskan Edi, kebakaran bermula saat seorang warga melihat kepulan asap dari sisi barat lereng Gunung Andong pada Kamis siang.
Kemudian melaporkan kejadian kebakaran tersebut kepada Perhutani yang selanjutnya diteruskan kepada BPBD.
Kemudian pada pukul 15.00 WIB, tim gabungan melaksanakan upaya pemadaman secara manual.
Namun, angin kencang dan lereng yang terjal menjadi kendala tim gabungan saat memadamkan api.
Setelah upaya pemadaman, api pun padam pada Kamis malam sekira pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Viral Nenek 70 Tahun Berhasil Mendaki Gunung Slamet, Sudah Taklukan Belasan Gunung
Baca juga: Kronologi Mahasiswi Meninggal di Gunung Lawu, Ditemukan dengan Kondisi Mulut Berbusa
Meski api telah padam, petugas masih berjaga di lokasi sampai keesokan harinya, Jumat (11/8/2023) hingga 11.00 WIB untuk mengantisipasi kebakaran susulan.
Namun, pihak Perhutani memberi arahan bahwa jalur pendakian Gunung Andong ditutup sementara.
Menurut informasi dari Perhutani dan Polisi hutan, lokasi lahan yang terbakar berada di petak 26 C (luas ±15,10 Ha) dan 27 F-3 (luas ±9,2 Ha) yang merupakan hutan lindung.
Rute menuju jalur pendakian Gunung Andong via Pendem
Gunung Andong memiliki ketinggian mencapai 1.726 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Terdapat sejumlah jalur pendakian Gunung Andong, salah satunya via Pendem.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Gede-Pangrango Ditutup 6 Hari, Pendaki Tak Bisa Naik saat Hari Kemerdekaan
Basecamp Gunung Andong via Pendem tepatnya berada di Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Menuju Basecamp Pendem bisa dilakukan dari Pasar Ngablak yang berada di pinggir jalan utama Magelang-Salatiga, dilaporkan Kompas.com.
Dari Pasar Ngablak, belok ke arah utara memasuki Jalan Ngablak - Grabag.
Terus lurus ikuti jalan utama.