Si adik disetubuhi di lantai 3, sedangkan si kakak disetubuhi di lantai 4.
“Saat itu saya sadar telah terjadi tindak pidana persetubuhan di bawah umur. Kemudian saya menghubungi Polsek Tulungagung Kota,” jelas Agus.
Baca juga: Viralnya Aksi Sepasang Kekasih Berciuman di Titik Nol Kilometer, Pemprov Jogja Upayakan Pencegahan
Dua personel Polsek Tulungagung Kota akhirnya tiba di lapangan Purimas dan memintai keterangan mereka.
Karena ada indikasi tindak pidana, kelima remaja ini lalu dibawa ke Mapolsek Tulungagung kota.
Kepada polisi mereka semua mengakui telah terjadi persetubuhan.
“Akhirnya ditemukan bukti kondom bekas. Diyakini kondom itu bekas mereka pakai sebelumnya,” tutur Agus.
Karena perkara ini berkaitan dengan anak di bawah umur, maka Polsek Tulungagung Kota melimpahkannya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung.
Para remaja kemudian dimintai keterangan di UPPA yang ada di Gedung Satreskrim, di bagian belakang Mapolres Tulungagung pada Minggu sore.
Baca juga: Viral Penjaga Toilet di Alun-alun Kidul Jogja Pamer Alat Kelamin, Pelaku Sudah Diamankan Polisi
Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Akibat kecanduan video asusila, seorang guru agama di Batam malah pakai kamar tamu yang ada di pesantren.
Ternyata, guru agama tersebut pakai kamar tamu jadi bilik cinta dan mencabuli santri di pesantren.
Ada kelainan seks yang dialami oleh guru agama tersebut.
Sebuah pondok pesantren menjadi perbincangan lantaran ternyata ada pelaku kekerasan seksual.
Apa yang terjadi dengan para santri?
Guru agama di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di kawasan Sei Beduk, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) itu nekat mencabuli santriwatinya berulang kali.
Baca tanpa iklan