Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Thailand

Panduan Liburan ke Ayutthaya: Situs Warisan Dunia UNESCO Thailand, dari Wisata hingga Penginapan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panduan liburan ke Ayutthaya, Thailand

Sorotan di Mahathat adalah 'kepala Buddha' di dasar pohon.

Biaya masuk Wat Mahathat adalah 50 baht.

3. Kunjungi Wat Chaiwatthanaram (dengan Perahu)

Wat Chai Watthanaram ( "Kuil Peningkatan Kemenangan"), Provinsi Phra Nakhon Si Ayutthaya. (เกริกชัย อินทร์ปอ, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Tempat bersejarah penting lainnya di Taman Bersejarah Ayutthaya adalah Wat Chaiwatthanaram, wat terbesar di Taman.

Secara teknis, Wat bukan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, tetapi memiliki makna sejarah dan politik.

Wisatawan dapat mencapai Wat Chaiwatthanaram melalui jalan darat atau perahu, dan situs ini biasanya merupakan tempat terakhir dalam perjalanan perahu.

Biaya masuk Wat Chaiwatthanaram adalah 50 baht.

4. Jelajahi Wat Phra Si Sanphet

Wat Phra Si Sanphet - Kuil Buddha di dalam istana tua Kerajaan Ayutthaya: Distrik Phra Nakhon Si Ayutthaya, Provinsi Phra Nakhon Si Ayutthaya, Thailand. (Supanut Arunoprayote /CC OLEH 4.0, via Wikimedia Commons)

Tengara bersejarah lainnya untuk dilihat di Taman Bersejarah Ayutthaya adalah Wat Phra Si Sanphet.

"Temple of the Holy, Splendid Omniscient" adalah situs suci yang dihormati pada masa kejayaannya dan dianggap sebagai yang termegah di masanya.

Wat Phra Si Sanphet adalah rumah bagi kepala Buddha raksasa yang diperkirakan berasal dari patung besar setinggi 52 kaki yang dihancurkan selama Perang Burma-Siam.

Biaya masuk Wat Phra Si Sanphet adalah 20 baht.

5. Menara Wat Yai Chai Mongkhon

Wat Yai Chai Mongkhon terletak di kecamatan Klong Suanplu, distrik PhraNakorn Si Ayutthaya (Mr.Peerapong Prasutr, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Wat Yai Chai Mongkhon adalah kuil Buddha yang terletak di antara kompleks lainnya di Taman Bersejarah Ayutthaya.

Dulunya merupakan sebuah biara bernama Wat Pakaew, situs ini menampilkan patung Buddha yang telah dipugar, kuil Buddha, dan Chedi (pagoda) yang memperingati pemerintahan Raja Naresuan Agung.

Halaman
1234